kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.260   -19,00   -0,12%
  • IDX 6.904   3,46   0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -1,47   -0,15%
  • LQ45 762   -5,14   -0,67%
  • ISSI 228   0,95   0,42%
  • IDX30 393   -2,78   -0,70%
  • IDXHIDIV20 453   -3,10   -0,68%
  • IDX80 112   -0,45   -0,40%
  • IDXV30 114   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 127   -1,02   -0,80%

Pebisnis Alat Berat Waspada Fluktuasi Harga Komoditas Imbas Gejolak Geopolitik


Selasa, 08 Juli 2025 / 20:56 WIB
Pebisnis Alat Berat Waspada Fluktuasi Harga Komoditas Imbas Gejolak Geopolitik
ILUSTRASI. Pebisnis yang bergerak di industri alat berat mencermati dampak gejolak makro ekonomi dan geopolitik yang bakal memengaruhi harga komoditas global.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pebisnis yang bergerak di industri alat berat mencermati dampak gejolak makro ekonomi dan geopolitik yang bakal memengaruhi harga komoditas global. Kondisi ini akan menjadi faktor krusial yang ikut menentukan tingkat penjualan alat berat pada semester II-2025.

Mayoritas pelaku bisnis belum merilis kinerja penjualan pada periode semester I-2025. Ketua Umum Perhimpunan Agen Tunggal Alat Berat Indonesia (PAABI) Yushi Sandidarma optimistis kinerja para pebisnis alat berat relatif positif pada paruh pertama tahun ini.

Dia mencontohkan penjualan segmen excavator yang mengalami pertumbuhan dobel digit hingga Mei 2025. PAABI mencatat penjualan excavator pada Januari - Mei 2025 mencapai 7.273 unit atau meningkat 25,78% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang kala itu sebanyak 5.782 unit.

"Kami tetap optimistis untuk pasar alat berat. Meski persaingan akan lebih ketat, tetapi pasar akan lebih baik dari tahun lalu," kata Yushi saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (8/7).

Baca Juga: Intraco Penta (INTA) Bidik Peningkatan Penjualan Alat Berat di 2025

Emiten Grup Astra, PT United Tractors Tbk (UNTR) menunjukkan pertumbuhan kinerja pada segmen alat berat di awal tahun ini. Penjualan alat berat Komatsu pada kuartal I-2025 naik 23% secara tahunan dari 1.126 unit menjadi 1.385 unit.

Pertumbuhan ini didorong peningkatan penjualan di semua sektor. Dari total penjualan alat berat UNTR, sebesar 68% diserap sektor pertambangan, 13% sektor konstruksi, 10% ke sektor kehutanan, dan 9% diserap sektor perkebunan. 

Sekretaris Perusahaan United Tractors, Sara K. Loebis mengungkapkan UNTR masih dalam proses konsolidasi data untuk kinerja semester I-2025. Sara hanya memberikan gambaran bahwa kontribusi dari sektor pertambangan masih dominan terhadap penjualan alat berat. 

Dengan begitu, fluktuasi harga komoditas menjadi faktor penting yang bisa memengaruhi performa bisnis industri alat berat. Meski di tengah tantangan ekonomi dan geopolitik, UNTR masih memandang optimistis terhadap outlook bisnis alat berat pada semester II-2025.

"Outlook kami masih optimistis. Memang kami harus memantau dampak dari fluktuasi harga komoditas bagi pelanggan. Fokus kami adalah support pelanggan agar dapat mempertahankan produktivitas alat dan pemeliharaan alat berat yang efisien," kata Sara.

Hal senada disampaikan Direktur PT Intraco Penta Tbk (INTA) Willianto Febriansa. Dia mengungkapkan harga komoditas tambang terutama batubara masih berdampak signifikan terhadap tingkat penjualan alat berat INTA.

Sebab, sektor tambang batubara memberikan kontribusi yang dominan terhadap pendapatan INTA. Di tengah harga batubara global yang melandai, tingkat penjualan alat berat INTA pada semester I-2025 masih belum sesuai ekspektasi.

"Estimasi internal tingkat penjualan alat berat pada semester I-2025 relatif stabil dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Tetapi secara total penjualan untuk semester I-2025 ini diharapkan lebih baik dibandingkan tahun lalu," ungkap Willianto.

Willianto berharap harga komoditas terutama batubara bisa stabil pada semester II-2025. Meski begitu, Willianto menyadari prospek industri sedang dibayangi ketidakpastian global yang dipicu oleh perang tarif usai Amerika Serikat mengerek naik tarif perdagangan ke banyak negara.

"Sebagai pelaku bisnis kami sangat mengharapkan pemerintah untuk dapat mencermati kondisi global ini dan mengambil putusan dan langkah yang tepat untuk melindungi kepentingan Indonesia," kata Willianto.

Secara bisnis, INTA menggelar strategi untuk fokus pada pelanggan-pelanggan besar dan kunci atau key account customer. Sekaligus membuka segmen bisnis baru untuk pelanggan di sektor pengolahan kayu, emas, dan semen, dengan tetap menjaga stabilitas bisnis di di segmen batubara dan nikel. 

Baca Juga: United Tractors (UNTR) Optimistis Tren Positif Penjualan Alat Berat Berlanjut

Selanjutnya: AS Tetap Mengenakan Tarif Impor 32% kepada RI, Ekonom: Kita Jangan Banyak Mengalah

Menarik Dibaca: Elementbike Kantongi Lisensi Warner Bros, Siap Rilis Desain Superhero DC Comics

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×