kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.309   -91,00   -0,55%
  • IDX 7.163   20,76   0,29%
  • KOMPAS100 1.043   2,50   0,24%
  • LQ45 814   1,99   0,25%
  • ISSI 224   0,75   0,34%
  • IDX30 425   1,38   0,33%
  • IDXHIDIV20 505   1,40   0,28%
  • IDX80 117   0,14   0,12%
  • IDXV30 119   -0,12   -0,11%
  • IDXQ30 139   0,17   0,12%

Strategi Intraco Penta (INTA) Kejar Target Penjualan 476 Unit Alat Berat pada 2025


Kamis, 22 Mei 2025 / 08:01 WIB
Strategi Intraco Penta (INTA) Kejar Target Penjualan 476 Unit Alat Berat pada 2025
ILUSTRASI. Pengunjung mengamati produk ban Techking Tires untuk kebutuhan alat berat di stan PT Intraco Penta Tbk (INTA) saat Indonesia Mining Expo 2024 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/9/2024).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intraco Penta Tbk (INTA) masih optimistis mengejar penjualan alat berat sebanyak 476 unit sepanjang tahun 2025 ini. Target penjualan alat berat INTA meningkat 9,93% dibandingkan raihan 433 unit pada tahun 2024.

Hanya saja, realisasi penjualan INTA masih belum optimal pada awal tahun 2025. Direktur Intraco Penta, Willianto Febriansa mengungkapkan secara kuantitas, INTA menjual sebanyak 112 unit alat berat pada kuartal I-2025. 

Hasil ini sedikit menurun dibandingkan penjualan alat berat INTA pada kuartal I-2024, yang kala itu mencapai 115 unit. Penjualan tersebut mencakup alat berat jenis excavator dan dump truck.

Baca Juga: Intraco Penta (INTA) Melirik Ekspansi Pelanggan ke Segmen Kayu, Emas dan Semen

Sejalan dengan penjualan alat berat yang melambat, performa keuangan INTA merosot pada periode tiga bulan pertama 2025.  Pendapatan usaha INTA menyusut 6,30% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 283,40 miliar menjadi Rp 265,54 miliar.

Sedangkan rugi bersih INTA melonjak 144,30% (yoy) dari Rp 7,99 miliar menjadi Rp 19,52 miliar. Adapun, penjualan alat-alat berat menjadi kontributor utama dengan nilai Rp 163,34 miliar atau setara dengan 61,51% dari pendapatan usaha INTA pada kuartal I-2025.

Penjualan alat-alat berat INTA merosot 2,28% dibandingkan raihan Rp 167,16 miliar pada kuartal I-2024. Meski kontribusi penjualan alat berat dominan terhadap pendapatan, tapi Willianto menyoroti penjualan suku cadang yang memberikan margin lebih tebal.

Penjualan suku cadang mengalami penurunan 31,69% (yoy) dari Rp 101,92 miliar menjadi Rp 69,62 miliar.

Baca Juga: Klarifikasi Intraco Penta (INTA) Hanya Jadi Principal untuk Alat Berat LiuGong

"Penurunan penjualan suku cadang yang secara historis memberikan tingkat margin yang lebih besar, telah menyebabkan jumlah laba kotor Perseroan menurun," terang Willianto kepada Kontan.co.id, Rabu (21/5).

Willianto menegaskan pada sisa tahun ini INTA akan fokus memperbaiki posisi laba, setidaknya bisa mengurangi tingkat kerugian dalam bottom line laporan keuangan. Di tengah dinamika ekonomi yang membayangi industri, INTA pun belum merevisi target penjualan untuk tahun 2025. 

Hanya saja, INTA sedang mencermati hasil penjualan alat berat pada periode kuartal kedua ini.

 

"Kami sedang melakukan upaya untuk memperbaiki tingkat penjualan. Kami memonitor situasi sampai dengan kuartal kedua sebelum mengambil keputusan lebih lanjut terhadap target tahun 2025," terang Willianto.

Sebagai strategi untuk mencapai target penjualan alat berat, INTA tetap fokus pada pelanggan kunci atau key account customer, sehingga bisa menjaga stabilitas bisnis di segmen batubara dan nikel. Bersamaan dengan itu, INTA menjajaki ekspansi dengan mengincar segmen pelanggan baru dari berbagai sektor. 

Baca Juga: Intraco Penta (INTA) Targetkan Penjualan Alat Berat Naik 20% Tahun Ini

INTA akan menyasar pelanggan di segmen pengolahan kayu, emas dan semen. "Kami masih melakukan penetrasi pasar terhadap segmen-segmen tersebut, dan butuh upaya yang lebih keras lagi. Hasil dari upaya ini kemungkinan baru bisa dilihat untuk masa mendatang," ungkap Willianto.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×