kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pebisnis waralaba minta pemerintah dampingi pelaku UMKM


Selasa, 28 Agustus 2018 / 15:51 WIB
Pebisnis waralaba minta pemerintah dampingi pelaku UMKM
ILUSTRASI. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Forum Discussion Group (FGD) yang diselanggarakan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) membahas sebuah sistem bisnis waralaba yang berkeadilan pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Dalam kesempatan ini, Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Anang Sukandar meminta agar pemerintah melakukan pendampingan kepada pelaku usaha kecil dalam menjalankan usahanya.

Menurut Anang sejauh ini peran daripada pemerintah sudah cukup baik, namun beberapa hal yang perlu menjadi fokus agar persaingan di dunia usaha bisa dilakukan secara sehat dan tidak selalu memihak pengusaha besar.

“Sudah tapi kurang yaitu pembinaan dan pendampingan pada UMKM kita. Itu (pembinaan) harus dilakukan berbulan-bulan sebagai penilaian. Kita mencatat perkembangannya di beberapa gerai,” katanya di gedung KPPU, Jakarta Pusat Selasa (28/8).

Anang menjelaskan bahwa dalam pendampingan yang dilakukan kepada UMKM, kiranya pemilik usaha jangan diganti. Hal ini mengingat pendampingan akan berbeda ilmunya jika terus dilakukan perombakan.

“Dan tidak boleh digonta-ganti. Karena ilmunya nanti tidak dapa. Itu terus dilakukan sampai dia bisa jadi francaise,” kata Anang.

Anang juga mengatakan Indonesia sangat minim konsultan untuk UMKM. Padahal menurutnya konsultan memiliki peran yang sama sebagai pendamping UMKM untuk maju dan berkembang.

“Ke depannya kita yang punya peran. Kalau ada peran dari pemerintah, kita kekurangan konsultan minim sekali konsultan yang standar internasional,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×