kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pekan lalu, Asian Agri resmikan PLTB ke-5


Senin, 25 Januari 2016 / 14:54 WIB
Pekan lalu, Asian Agri resmikan PLTB ke-5


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. PT Asian Agri mengembangkan teknologi pengolahan limbah sawit Palm Oil Mill Effluent (POME) menjadi energi listrik. Langkah ini dalam rangka memenuhi komitmen menjadi kelestarian lingkungan hidup dan berkontribusi dalam program pemerintah memenuhi kebutuhan energi nasional. Untuk memenyalurkan energi listrik ini, Asian Agri telah membangun lima pembangkit listrik tenaga biogas (PLTB). Peresmian PLTB ke-5 dilakukan akhir pekan lalu yang berkapasitas hingga 2 megawatt.

General Manager Asian Agri Group, Freddy Widjaya mengatakan, pada perembangunan kelima PLTB tersebut dari 20 PLTB yang direncanangkan akan rampung tahun 2020. PLTB ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik operasional, fasilitas umum dan fasilitas khusus yang dimiliki Asian Agri. 

Freddy menjelaskan, sebelumnya POME hanya dimanfaatkan untuk land aplication yang berfungsi sebagai pupuk bagi tanaman sawit. "Dengan adanya teknologi terbarukan ini, maka terbuka peluang untuk memperoleh manfaat lebih dari POME itu," kata Freddy, Senin (25/1).

Sebagai anggota Roundtable on Sustanable Palm Oil (RSPO), Asian Agri berjanji menjalankan usaha perkebunan berkelanjutan. Dari segi lingkungan, Freddy bilang PLTB ini sangat ramah lingkungan dan energi yang dihasilkan juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga listrik.

Menurut Freedy, jika setiap rumah tangga diasumsikan menggunakan 900 watt, maka satu PLTB dapat menerangi 2.000 rumah. PLTB ini juga bersifat ‘green energy’ karena seluruh POME yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit akan diolah menjadi biogas. Dengan demikian, tidak ada lagi gas metana yang terkandung di dalam limbah cair yang terbuang.

Selain mengurangi emisi gas metana ke atmosfir, limbah sisa akhir proses produksi biogas yang sudah tidak ada gasnya juga masih dapat digunakan sebagai pupuk
tanaman. Hal ini juga dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, Rida Mulyana mengatakan, langkah Asian Agri diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan-perusahaan sejenis. Jadi, perusahaan sawit tak hanya dapat menjaga lingkungan dalam operasionalnya, namun memberikan manfaat ekonomis dan menunjang program Ketahanan Energi Nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×