Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Karoseri milik Indomobil yaitu PT Kyokuto Indomobil Manufacturing Indonesia belum bisa beroperasi maksimal karena masih kurangnya tenaga kerja. Padahal Kyokuto sudah cukup banyak peminatnya.
Direktur PT Kyokuto Indomobil Manufacturing Indonesia, Agus Toha Nurtiara menyampaikan bahwa kapasitas pabrik awal yang sekitar 200 per bulan untuk dump truk dan 50 unit per bulan untuk Concrete Mixer masih belum berjalan sesuai yang diharapkan. "Kapasitasnya masih sekitar 50 untuk dumpt dan 30 untuk yang mixer," katanya pada KONTAN, Senin (9/6).
Menurut Agus, kapasitas yang belum maksimal ini dikarenakan jumlah tenaga kerja yang masih sedikit sehingga jadwal kerja hanya ada satu shift. Padahal target 200 per bulan dan 50 unit untuk mixer baru bisa dikerjakan bila ada dua shift.
Agus menyebutkan saat ini jumlah karyawannya masih sekitar 100 orang. Dan perusahaannya terus merekrut orang agar mencapai jumlah hingga 200an orang, sehingga bisa menjalankan pekerjaannya dua shift.
"Kami belum tahu kapan bisa menjadi dua shift. Yang pasti pasarnya harus mendukung. Mungkin setelah Pemilu permintaa akan ada perkembangan," kata Agus.
Saat ini sebenarnya permintaan sudah banyak. Namun pihaknya belum bisa langsung memenuhi. Agus mengkhawatirkan permintaan yang banyak ini hanya berjalan beberapa waktu saja, setelahnya akan menurun kembali. Itu sebabnya pihaknya harus melihat perkembangan usai pemilu.
Beberapa perusahaan otomotif di luar Indomobil sudah melakukan pemesanan pada Kyukuto. Bahkan beberapa produk sudah uji coba di jalannan. "Truk molen sudah ada yang trial. Tetapi pemesannya kami tidak bisa bilang," katanya.
Jelang lebaran, penjualan Kyokuto tidak ada perubahaan seperti bulan-bulan sebelumnya. Agus menyebutkan karoseri yang biasanya mendapat berkah lebaran adalah yang mendasain untuk bus karena digunakan untuk angkutan lebaran.
"Kalau kami kan fokus untuk kendaraan konstruksi. Tidak main di bus. Kalau karesori untuk bus itu biasanya laris tiga bulan sebelum lebaran," kata Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News