Reporter: Fransiska Firlana | Editor: Fransiska Firlana
JAKARTA. Industri tekstil di kawasan Jawa Barat dan Jawa Tengah dipastikan lumpuh seiring dengan penutupan aktivitas bongkat muat batu bara di Pelabuhan Cirebon.
"Ratusan pabrik tekstil tutup dan ratusan ribu buruhnya bakal nganggur akibat penutupan Pelabuhan Cirebon," ujar Ade Sudrajat, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Senin (11/1).
Ade mengatakan, dengan tidak adanya pasokan batubara tentu power plan terhenti. Sumber energi merupakan komponen penting setelah bahan baku dalam industri tekstil. Bila tak ada penggerak energi sudah tentu industi bakal terhenti. "Pencelupan juga butuh bahan bakar batu bara, kalau tak ada supply energi mau apa lagi?" ujarnya.
Seperti yang diketahui, sejak sepuluh tahun terakhir batu bara dari Kalimantan dibongkar di Pelabuhan Cirebon. Batu bara itu dikirim ke berbagai daerah di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat untuk dijadikan bahan bakar pabrik tekstil dan PLN.
Menurut Ade, bila Pelabuhan Cirebon itu ditutup jangan asal tutup harusnya dicarikan solusi. Tujuannya, supaya industri yang menggantungkan pelabuhan tersebut tidak terganggu karena ini juga menyangkut kehidupan buruh yang jumlahnya ratusan ribu.
Aktivitas bongkar muat batu bara Pelabuhan Cirebon ditutup karena ada tuntutan warga di sekitar yang merasa aktivitas pelabuhan tersebut membawa polusi. Sejak 7 Januari 2016, bongkar muat batubara di Pelabuhan Cirebon dihentikan Berdasarkan Surat Edaran (SE) Nomor UM.003/14/KSOP-CBN-16 tentang Pemberhentian Sementara Bongkar Muat Batu Bara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News