kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pelaku bisnis di Indonesia kian optimis


Senin, 07 November 2011 / 22:46 WIB
Pelaku bisnis di Indonesia kian optimis
ILUSTRASI. Warga melintasi spanduk himbauan pencegahan Covid-19 di Depok, Jawa Barat, Minggu (13/12).


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Test Test

JAKARTA. Pada triwulan III tahun ini, tingkat optimisme para pelaku bisnis di Indonesia meningkat. Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS) indeks tendensi bisnis (ITB) pada triwulan III-2011 mencapai 107,86, naik dari 105,75 pada triwulan II-2011.

Deputi Neraca dan Analisis Statistik BPS, Slamet Sutomo mengatakan, meski kondisi global tengah bergejolak, terbukti optimisme para pebisnis tetap meningkat. Besaran ITB ini didasarkan pada survei tendensi bisnis yang dilakukan BPS bersama Bank Indonesia. “Survei dilakukan setiap triwulan dengan jumlah sampel 2.000 perusahaan berskala besar dan sedang di beberapa kota besar. Ini juga berarti kondisi bisnis di Tanah Air juga naik,” ungkapnya, Senin (7/11).

Slamet mengatakan, peningkatan kondisi bisnis ini terjadi di semua sektor perekonomian, terutama pengangkutan dan komunikasi dengan nilai ITB sebesar 112,85. Sementara itu, sektor pertambangan dan penggalian mengalami peningkatan bisnis terendah dengan nilai ITB sebesar 105,13. "Tendensinya meningkat terus, pebisnis merasa optimis, kondisi ini mirip dengan tahun 2010, tetapi lebih bagus di 2011, apalagi dibandingkan tahun 2009, khususnya transportasi," ujar Slamet.

Hal yang menjadi indikator dari peningkatan kondisi bisnis ini adalah adanya peningkatan pendapatan usaha, penggunaan kapasitas produksi, dan rata-rata jam kerja. “Impor juga naik khususnya impor barang modal, mesin dan peralatan untuk meningkatkan kapasitas produksinya, sehingga berdampak pada peningkatan kapasitas usaha," jelas Slamet. Penggunaan kapasitas produksi menjadi faktor yang paling berperan karena memiliki nilai indeks terbesar yakni 110,43.

Sementara itu, BPS meramal kondisi bisnis masih akan positif dan mencapai 105,60 pada triwulan IV-2011. "Sektor konstruksi kami diperkirakan mengalami peningkatan bisnis paling tinggi, karena pembangunan infrastruktur dan properti meningkat," kata Slamet. Di sisi lain, sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan diperkirakan mengalami peningkatan bisnis terendah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×