kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45896,99   -29,74   -3.21%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelaku industri garmen meramu strategi untuk menggarap momentum lebaran tahun ini


Selasa, 23 Maret 2021 / 17:47 WIB
Pelaku industri garmen meramu strategi untuk menggarap momentum lebaran tahun ini
ILUSTRASI. tekstil. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

Kendati begitu, ZONE melihat masih ada peluang bisnis di lebaran tahun ini. Maka dari itu, produsen garmen yang menjual baju merek Manzone ini telah mempersiapkan koleksi-koleksi lebaran di semua toko sejak saat ini. Afat bilang strategi ini dilakukan agar bisa mendapatkan penjualan lebih awal. 

Tak hanya itu, Afat bilang, ZONE akan memberikan banyak promosi menarik seperti harga khusus. 

Mengenai utilisasi pabrik, Afat mengakui level utilisasi pabrik garmen ZONE sudah normal sejak awal tahun ini. "Utilisasi garmen sudah 100% karena hanya memenuhi  50% untuk memenuhi kebutuhan ritel ZONE dan sisanya 50% untuk outsourcing," kata Afat. 

Produsen garmen lainnya, PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) juga merasakan tantangan pada lebaran tahun ini, khususnya karena adanya pembatasan sosial. 

Direktur BELL, R Nurwulan Kusumawati memaparkan meski ada tantangan seperti pembatasan sosial, BELL memproyeksikan tahun ini akan lebih baik karena toko ritel sudah mulai beroperasi. Seiring dengan pulihnya kondisi akibat pandemi. 

"Diharapkan akan semakin banyak orang berbelanja, terlebih lagi karena adanya momentum hari raya Idul Fitri. BELL optimistis momentum lebaran dapat memberikan kontribusi kinerja yang positif bagi perusahaan," jelasnya saat dihubungi terpisah pada Selasa (23/3). 

Nurwulan menjelaskan BELL memanfaatkan peluang ini dengan gencar memasarkan produk baik secara offline atau melalui segmen ritel dan online melalui media sosial serta marketplace

Sedangkan, Sekretaris Perusahaan PT Pan Brothers Tbk (PBRX), Iswardeni menjelaskan penjualan Pan Brothers dominan atau 95% untuk ekspor ke merek (brands) luar negeri. Maka dari itu meskipun industri garmen lokal menghadapi tantangan, dampaknya tidak terlalu dirasakan Pan Brothers. 

"Pasar lokal juga menjanjikan. PBRX memiliki brand sendiri dengan konsentrasi di retail dan langsung ke konsumen. Di samping offline untuk retail kami juga masuk di online. Jadi peluang banyak dari sumber lain di lokal," kata Iswardeni. 

Iswardeni mengakui momentum Idul Fitri merupakan peluang tahunan yang memilik peluang menarik. Adapun saat ini baju yang diproduksi Pan Brothers untuk sejumlah merek dipasarkan melalui pusat perbelanjaan dan online lewat E-commerce. 

Selanjutnya: Dampak wabah virus corona, pelaku industri tekstil minta stimulus dari pemerintah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×