kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Pelaku Sektor Pariwisata Bilang Insentif Masih Kurang


Selasa, 03 Maret 2009 / 10:42 WIB
Pelaku Sektor Pariwisata Bilang Insentif Masih Kurang


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemerintah menganggarkan biaya promosi pariwisata untuk perhotelan sebesar Rp 400 miliar. Namun, pelaku industri yang bernaung di bawah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menganggap, yang lebih penting bukan cuma promosi, tapi juga insentif listrik dan pelatihan sumber daya manusia.

Direktur Konvensi, Insentif, dan Pameran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Nia Niscaya bilang, pihaknya telah menyediakan anggaran sebesar Rp 400 miliar promosi perhotelan. Bentuknya bukan berupa uang, tapi penyelenggaraan pameran dan pencetakan brosur. Nantinya, dana tersebut disesuaikan dengan paket yang dibutuhkan industri perhotelan.

Kata Nia, para pelaku industri pariwisata, khususnya perhotelan, tak perlu kawatir dengan krisis global. Sebab tahun ini masih ada momentum yang bisa jadi peluang. "Misalnya, pemilu. Konkretnya, orang berlomba-lomba kampanye dari satu wilayah ke wilayah lain, tentu butuh ruang event kampanye, pertemuan, hingga tempat menginap," kata Nia.

Stimulus bagi perhotelan ini bertujuan mendorong promosi daerah agar memanfaatkan potensi pariwisata. Tahun ini, pihaknya akan mendorong pariwisata maritim di beberapa daerah seperti Lampung, Sumbawa, Manado, dan beberapa daerah lain. "Potensi ini juga menjadi peluang," ungkap Nia.

Tahun ini, target pemasaran perhotelan lebih fokus ke negara Asia Pasifik. Misalnya, target kunjungan wisatawan dari Singapura sebanyak 1,2 juta, Malaysia sebanyak 930.000, dan Eropa sebanyak 640.000 turis.

Ketua Umum PHRI Wiryanti Sukamdani bilang, alokasi anggaran pemerintah ini belum cukup. "Selain promosi, kami lebih butuh dana buat insentif energi sebanyak Rp 50 miliar dan pendidikan SDM sebesar Rp 50 miliar," ujar Wiryanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×