kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Pelaku Sektor Pariwisata Bilang Insentif Masih Kurang


Selasa, 03 Maret 2009 / 10:42 WIB
Pelaku Sektor Pariwisata Bilang Insentif Masih Kurang


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemerintah menganggarkan biaya promosi pariwisata untuk perhotelan sebesar Rp 400 miliar. Namun, pelaku industri yang bernaung di bawah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menganggap, yang lebih penting bukan cuma promosi, tapi juga insentif listrik dan pelatihan sumber daya manusia.

Direktur Konvensi, Insentif, dan Pameran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Nia Niscaya bilang, pihaknya telah menyediakan anggaran sebesar Rp 400 miliar promosi perhotelan. Bentuknya bukan berupa uang, tapi penyelenggaraan pameran dan pencetakan brosur. Nantinya, dana tersebut disesuaikan dengan paket yang dibutuhkan industri perhotelan.

Kata Nia, para pelaku industri pariwisata, khususnya perhotelan, tak perlu kawatir dengan krisis global. Sebab tahun ini masih ada momentum yang bisa jadi peluang. "Misalnya, pemilu. Konkretnya, orang berlomba-lomba kampanye dari satu wilayah ke wilayah lain, tentu butuh ruang event kampanye, pertemuan, hingga tempat menginap," kata Nia.

Stimulus bagi perhotelan ini bertujuan mendorong promosi daerah agar memanfaatkan potensi pariwisata. Tahun ini, pihaknya akan mendorong pariwisata maritim di beberapa daerah seperti Lampung, Sumbawa, Manado, dan beberapa daerah lain. "Potensi ini juga menjadi peluang," ungkap Nia.

Tahun ini, target pemasaran perhotelan lebih fokus ke negara Asia Pasifik. Misalnya, target kunjungan wisatawan dari Singapura sebanyak 1,2 juta, Malaysia sebanyak 930.000, dan Eropa sebanyak 640.000 turis.

Ketua Umum PHRI Wiryanti Sukamdani bilang, alokasi anggaran pemerintah ini belum cukup. "Selain promosi, kami lebih butuh dana buat insentif energi sebanyak Rp 50 miliar dan pendidikan SDM sebesar Rp 50 miliar," ujar Wiryanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×