kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.237.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.640   3,00   0,02%
  • IDX 8.044   -17,24   -0,21%
  • KOMPAS100 1.114   -2,28   -0,20%
  • LQ45 784   -9,49   -1,20%
  • ISSI 282   1,25   0,44%
  • IDX30 411   -4,49   -1,08%
  • IDXHIDIV20 468   -6,38   -1,35%
  • IDX80 122   -0,32   -0,26%
  • IDXV30 133   0,84   0,63%
  • IDXQ30 130   -1,49   -1,14%

Pelangi Indah (PICO) gelontorkan dana hingga Rp 50 miliar untuk pabrik baru


Selasa, 30 Juli 2019 / 19:13 WIB
Pelangi Indah (PICO) gelontorkan dana hingga Rp 50 miliar untuk pabrik baru


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelangi Indah Tbk (PICO) akan membuat pabrik baru di Marunda, Jakarta Utara. Ekspansi bisnis ini menelan dana sekitar Rp 40 miliar hingga Rp 50 miliar.

Nantinya, pabrik ini akan melayani permintaan dari Plumpang. Sementara pabrik lama di Cikupa, tetap beroperasi untuk melayani permintaan di Cilegon dan sekitarnya.

Baca Juga: Separuh target penjualan Pelangi Indah (PICO) sudah terealisasi di semester I 2019

"Kapasitas kita proyeksikan untuk pabrik baru ini kurang lebih 10% dari total eksisting," kata Sekretaris Perusahaan PICO Anton Hidayat dalam pemaparan publik insidentil yang digelar di Bursa Efek Indonesia, Selasa (30/7).

Ketika sudah beroperasi secara penuh, penambahan kapasitas ini akan meningkatkan  penjualan senilai  Rp 50 miliar hingga Rp 60 miliar.

Direktur PICO Rubianto bilang, untuk tahun ini kapasitas belum bisa dilakukan secara optimal. Sebab, proses pabrik sampai tahap akhir negosiasi pembebasan lahan. Rencananya, tahap pembebasan lahan ini akan selesai dua bulan mendatang. Adapun  lahan yang diincar PICO seluas satu hektar.

Baca Juga: Pasar Indonesia Timur sepi, Semen Indonesia (SMGR) tak jadi bangun pabrik di Papua

Lebih lanjut Rubianto menjelaskan, relokasi pabrik ini akan memangkas biaya dan waktu distribusi perusahaan. Setidaknya biaya distribusi bisa lebih murah, menjadi Rp 4.000 per unit dari sebelumnya Rp 10.000 per unit.

"Kalau kita persentasekan terhadap penjualan, terjadi penghematan sebesar dua hingga tiga persen," kata Rubianto lagi.

Sekadar informasi, adapun sebagian besar dana diperoleh dari pinjaman, dengan komposisi sebesar 70% pinjaman dan 30% dari internal perusahaan.

Baca Juga: Midi Utama Indonesia (MIDI) meraup laba Rp 89,03 miliar di Semester I

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×