kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pelat Timah Nusantara (Latinusa) fokus garap segmen makanan dan minuman tahun ini


Selasa, 15 Januari 2019 / 18:26 WIB
Pelat Timah Nusantara (Latinusa) fokus garap segmen makanan dan minuman tahun ini


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) masih optimis mengembangkan bisnis tinplate atau kaleng nya di 2019 ini. Perseroan terus giat membidik sektor makanan dan minuman yang membutuhkan kemasan kaleng.

Perusahaan yang dikenal dengan nama Latinusa ini sebelumnya berupaya mencapai pertumbuhan 10% sampai akhir tahun 2018 kemarin. Mengenai hasil dari kinerja tersebut, manajemen masih belum dapat membeberkannya saat ini.

Investor Relations Latinusa, Wuri Wuryani menyebutkan perseroan tetap optimis menjalankan bisnisnya di 2019. "Untuk tahun ini market segment kita masih berfokus pada makanan dan minuman," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (15/1).

Sektor makanan dan minuman memang mendominasi bisnis NIKL, sebagai gambaran pada tahun 2017 yang lalu sebanyak 23,68% penjualan tinplate Latinusa mengisi segmen kemasan susu, diikuti 20,02% untuk kaleng biskuit dan permen, 19,81% untuk sektor makanan lainnya, 16,86% sektor bahan kimia dan 13,01% untuk kaleng cat.

Sementara sisa penjualan untuk produsen kaleng umum, minyak goreng serta buah dan minuman yang masing-masing porsinya 4,52%, 1,58%, dan 0,53%. Hingga Desember 2017 tercatat konsumsi kaleng nasional mencapai 240.000 ton, dimana pangsa pasar perseroan di tanah air mencapai 61,78%, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 2016 sebesar 60,50%. 

Sementara itu mengenai target di tahun 2019 ini, manajemen belum dapat merincikannya saat ini. Kalau meluhat laporan keuangan yang terakhir, pada kuartal tiga 2018 yang lalu Latinus mencatatkan pertumbuhan revenue 11,8% year on year (yoy) menjadi US$ 123 juta.

Namun beban pokok penjualan juga mengalami kenaikan 14,7% yoy, dari US$ 102 juta di kuartal tiga tahun sebelumnya menjadi US$ 117 juta di kuartal tiga 2018 kemarin. Alhasil laba kotor Latinusa tergerus 20,3% di September 2018 tersebut menjadi US$ 6,06 juta, padahal diperiode yang sama tahun sebelumnya tercatat US$ 7,61 juta.

Latinusa juga menanggung rugi selisih kurs hingga US$ 3,4 juta di kuartal tiga tahun kemarin, padahal di kuartal tiga tahun 2017 hanya US$ 82 ribu. Sehingga perseroan harus menerima rugi komprehensif tahun berjalan sebesar US$ 3,16 juta, padahal diperiode yang sama tahun sebelumnya Latinusa masih memperoleh laba senilai US$ 659.000.

Bicara soal segmen geografis, penjualan lokal masih mendominasi pendapatan perseroan sebanyak 99,99% dari total revenue sampai September 2018 kemarin. Beberapa pelanggan yang menyerap banyak produk Latinusa di kuartal tiga 2018 ialah PT Indonesia Multi Color Painting sebesar US$ 22,79 juta dan PT United Can senilai US$ 19,24 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×