kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Latinusa menargetkan pertumbuhan penjualan 10% sepanjang tahun ini


Sabtu, 31 Maret 2018 / 16:30 WIB
Latinusa menargetkan pertumbuhan penjualan 10% sepanjang tahun ini


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelat Timah Nusantara Tbk atawa Latinusa optimistis, permintaan tinplate atau kaleng di pasar dalam negeri tahun ini masih besar. Di sisi lain, perusahaan ini mengaku tak mempunyai saingan.

Latinusa mengklaim sebagai pemain tunggal lokal yang memproduksi kaleng. "Sekarang kami kompetisi dengan impor saja," ungkap Ardhiman T. A., Direktur Utama PT Pelat Timah Nusantara Tbk, saat paparan publik pada Kamis (29/3).

Dalam catatan Latinusa, konsumsi kaleng nasional mencapai 240.000 ton per tahun. Perusahaan berkode saham NIKL di Bursa Efek Indonesia tersebut mengaku telah mendekap 62% pangsa pasar pada tahun lalu. Sementara pangsa pasar tahun 2016 sebesar 60%.

Penyerap terbesar produksi kaleng Latinusa adalah sektor consumer goods. Sejauh ini, kaleng susu adalah pengguna terbesar hingga 23,68%. Selebihnya terdiri dari 20,02% kaleng biskuit dan permen, 19,81% kaleng makanan, 16,86% kaleng bahan kimia dan 13,01% kaleng cat

Persentase sisanya yakni penjualan kaleng untuk produk umum, minyak goreng serta buah dan minuman. Besaran masing-masing 4,52%, 1,58% dan 0,53%.

Karena banyak menjajakan produk ke sektor consumer goods, sejumlah momentum pasar sektor tersebut pun mempengaruhi Latinusa. Misalnya saja, permintaan kaleng Latinusa biasa melonjak tatkala ada momentum Lebaran dan musim libur.

Bahkan, permintaan kaleng untuk kebutuhan Lebaran sudah menghampiri Latinusa jauh-jauh hari. "Terutama untuk kaleng biskuit ya, jadi April ini paling akhir sudah harus kami kirim," ujar Yulia Heryati, Direktur Komersial PT Pelat Timah Nusantara Tbk.

Sepanjang tahun ini manajemen Latinusa membidik pertumbuhan penjualan 10%. Kalau mengacu pada pencapaian penjualan tahun lalu sebesar US$ 151,79 juta, berarti target penjualan tahun ini sebesar US$ 166,97 juta.

Asal tahu, penjualan Latinusa tahun lalu terhitung tumbuh 15,29% year on year (yoy) dibandingkan pencapaian tahun 2016 yang sebesar US$ 131,66 juta. Sebanyak US$ 152,86 juta penjualan tahun lalu di pasar domestik dan US$ 180.000 penjualan di pasar mancanegera.

Hanya, pertumbuhan topline tak sejalan dengan kinerja bottom line. Laba bersih tahun berjalan perusahaan tersebut mengempis 46,03% yoy menjadi US$ 1,36 juta.

Alokasi capex

Selain fokus menyasar pasar dalam negeri, tahun ini nyaris tak ada rencana ekspansi Latinusa. Padahal, sejatinya utilitas produksi pabrik mereka hampir penuh.

Sebagai informasi, Latinusa memiliki pabrik berkapasitas 160.000 ton per tahun di Cilegon, Banten. Pabrik tersebut memproduksi kaleng kemasan untuk industri makanan dan minuman, susu, cat, baterai dan lainnya.

Alih-alih menambah kemampuan produksi, Latinusa memilih untuk meningkatkan kualitas produk dan menjaga performa pabrik yang sudah ada. "Jadi hanya pembaruan beberapa equipment produksi," kata Jetrinaldi, Direktur Keuangan PT Pelat Timah Nusantara Tbk.

Makanya, alokasi dana belanja modal alias capital expendirlture (capex) Latinusa tahun ini relatif tak besar, yakni sekitar US$ 9,7 juta. Perlu diketahui, sebagian dari alokasi capex tahun 2018 itu pun merupakan sisa anggaran tahun lalu yang tidak terpakai alias carry over.

Sebagai perbandingan, tahun lalu Latinusa menggelontorkan dana belanja modal sebesar US$ 6 juta. Kala itu, mereka memanfaatkannya untuk membeli komponen mesin dan mesin baru. Ada pula penggunaan dana untuk merawat pabrik.

Sejauh ini, Latinusa mengalokasikan capex dengan cara mencuil kas internal. Perusahaan tersebut belum tertarik mencari pinjaman dari pihak ketiga. Hingga akhir tahun lalu, Latinusa masih memiliki kas dan setara kas sebesar US$ 14,5 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×