kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pelayaran Nelly (NELY) fokus diversifikasi pengangkutan sektor pertambangan tahun ini


Rabu, 19 Mei 2021 / 18:34 WIB
Pelayaran Nelly (NELY) fokus diversifikasi pengangkutan sektor pertambangan tahun ini
ILUSTRASI. PT Pelayaran Nelly Dwi Putri menyiapkan aneka strategi untuk memperbaiki bisnis. Foto: Dok. Pelayaran Nelly Dwi Putri


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (NELY) merencanakan melakukan diversifikasi pengangkutan barang di sektor pertambangan tahun ini.

Direktur Utama NELY, Husni Heron menuturkan kontribusi terbesar pendapatan NELY masih ditempati oleh pengangkutan kayu, batu split dan pasir sebesar 70%.

"Tahun ini, kami ingin mencoba untuk mendiversifikasi komposisi pengangkutan kami dengan melihat sektor pertambangan. Utamanya pada pengangkutan nikel dan batubara. Dengan begitu lini pengangkutan lini sektor pertambangan ditargetkan bisa meningkat 10% sampai 20% tahun ini," ujarnya dalam PE yang berlangsung virtual, Rabu (19/5).

Ia melanjutkan, tahun ini menargetkan lini pengangkutan pasir, batu split dan kayu bisa berada dalam posisi seimbang 50% dari 70%.

Husni menyatakan langkah ini perlu dilakukan mengingat sektor pengangkutan batu, pasir dan kayu yang berelasi dengan ranah konstruksi dan infrastruktur ikut menurun di masa pandemi. Hal ini merupakan lanjutan dampak dari pandemi Covid-19 terhadap lini properti.

Baca Juga: Punya prospek positif, cemati saham sektor transportasi dan logistik berikut ini

Ia menyatakan tidak ingin hanya bergantung sepenuhnya dari pengangkutan sektor batu split, kayu dan pasir.

"Produk yang berhubungan dengan infrastruktur tersebut mengalami penurunan sedikit di masa Covid-19, sehingga utilitas angkutan kapal sempat berkurang. Dengan demikian, kita memutuskan untuk mencari customer baru terutama dari sektor pertambangan di 2021," jelasnya lagi.

Pada akhir 2020, NELY mencatat penurunan pendapatan sebesar 7,79% menjadi Rp230,66 miliar dari Rp250,17 miliar pada 2019. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga ikut menurun 16,06% menjadi Rp43,90 miliar dari perolehan Rp52,30 miliar.

 

Pendapatan sewa kapal sewa pihak ketiga menurun menjadi Rp189,83 miliar dari Rp206,09 miliar. Sedangkan jasa pemeliharaan kapal dan perbaikan kapal meningkat menjadi Rp40,82 miliar dari Rp33,67 miliar.

Husni mengemukakan, dalam pertumbuhan tahun ini setidaknya bisa mencapai pendapatan dan laba yang sama seperti tahun 2020. "Target tahun 2021 adalah mempertahankan kinerja. Setidaknya sama dengan kinerja tahun 2020. Mudah-mudahan bisa mencapai profit sebesar Rp40 miliar dan pendapatan Rp180 miliar," ujarnya.

Lebih lanjut, nilai aset, liabilitas dan ekuitas NELY masing-masing meningkat sebesar 7,69%, 6,82%, dan 10,69%. Aset NELY secara YOY menjadi sebesar Rp568,04 miliar, lalu liabilitas sebesar Rp69,29 miliar dan ekuitas sebesar Rp498,74 miliar.

Selanjutnya: Indeks transportasi dan logistik naik 10,84% Ytd, seperti apa prospek ke depannya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×