kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelemahan rupiah berefek ke kinerja Garuda Metalindo


Rabu, 27 Juni 2018 / 17:17 WIB
Pelemahan rupiah berefek ke kinerja Garuda Metalindo
ILUSTRASI. RUPS PT Garuda Metalindo Tbk


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) ternyata berpengaruh bagi perusahaan komponen otomotif. Salah satunya yakni PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT).

Direktur PT Garuda Metalindo Tbk Anthony Wijaya mengatakan dampak pelemahan rupiah dan harga bahan baku besi dunia yang terus meningkat memberi efek kurang baik terhadap profitabilitas perusahaan. "Diharapkan kinerja tahun ini bisa maintain sama dengan tahun lalu atau bertumbuh sedikit," kata Anthony kepada Kontan.co.id, Selasa (25/6).

Hanya saja perseroan belum mau revisi target. Tahun ini emiten berkode saham BOLT mematok pendapatan dan laba bersihnya naik sebesar 5%-10%. Meski baru mengakuisisi saham PT Mega Pratama Ferindo (MPF), perseroan belum juga berpengaruh langsung signifikan pada perseroan.

PT MPF adalah perusahaan yang bergerak di jasa pengolahan gulungan besi atau steel wire and bar drawing services. Sebelumnya, MPF berdiri dan dimiliki oleh PT Garuda Multi Investama, salah satu entitas induk langsung PT Garuda Metalindo Tbk.

Melalui akuisisi tersebut perseroan mendapat keuntungan dan sinergi bisnis karena MPF dapat berperan memastikan ketersediahaan bahan baku yang berkualitas dan berkesinambungan. "Kontribusi positif sudah ada namun kontribusinya tertutup dengan kenaikan iaya bahan baku dan melemahnya nilai mata uang," kata Anthony.

Salah satu cara perseroan untuk menambah porsi pendapatan baru yakni melalui ekspor. Saat ini BOLT masih mengekspor ke Eropa dan diklaim pertumbuhannya terus membaik.

Anthony mengaku rencananya BOLT juga akan masuk ke pasar Amerika Serikat. Namun saat ini masih dalam proses persetujuan yang memakan waktu lama. "Diharapkan bisa terealisasi sedikit demi sedikit di awal tahun depan," jelas Anthony.

Tahun ini perseroan menyiapkan alokasi belanja modal sebesar Rp 50 miliar. Sumber dana masih dari internal perseroan. "Ada untuk penambahan beberapan mesin dan juga pembangunan unit logistik," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×