kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pelemahan rupiah dan gangguan cuaca mengerek harga kedelai impor


Selasa, 01 Mei 2018 / 14:36 WIB
Pelemahan rupiah dan gangguan cuaca mengerek harga kedelai impor
ILUSTRASI. Produksi tempe


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam tiga minggu terakhir, harga kedelai impor mulai merangkak naik. Pada Senin (30/4), harga kedelai impor berkisar Rp 7.400-Rp 7.950 per kilogram (kg).

Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin mengatakan, tiga minggu sebelumnya, harga kedelai impor sekitar Rp 6.900 per kg.

Aip mengatakan, kenaikan harga kedelai ini dipicu oleh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar ditambah tersendatnya kapal pengiriman kedelai dari Amerika Serikat ke Indonesia. "Ada beberapa gangguan seperti badai dan lainnya sehingga yang bisanya rutin tiap minggu sekarang jadi tiga minggu sekali," ujar Aip kepada Kontan.co.id, Senin (30/4).

Aip menjelaskan pengrajin tempe masih bertahan meskipun harga kedelai impor melonjak. Apalagi, menurutnya pengrajin tidak bisa melakukan apapun. "Saat ini pengrajin masih bertahan, walaupun mulai menjerit. Mau menaikkan harga atau ukurannya dikurangi. Masih dicoba," ujar Aip.

Dia memperkirakan, harga kedelai impor mungkin masih akan meningkat bila impor kedelai masih tersendat. Saat ini, pihaknya masih berkoordinasi dengan koperasi produsen tahu tempe di Indonesia untuk melihat langkah apa yang selanjutnya akan diambil.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) Yusan menyatakan pelemahan rupiah terhadap dollar AS tentu akan mempengaruhi harga kedelai dan biaya angkutan. Dia menjelaskan, masing-masing perusahan memiliki kebijakan dalam menekan harga.

Meski begitu, sampai sekarang belum ada keluhan terkait harga ini. "Aman-aman saja karena pengrajin tahun dan tempe mengerti ada perbedaan nilai tukar rupiah terhadap dollar," kata Yusan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×