kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelemahan rupiah jadi tantang Garuda Maintenance (GMFI) kejar target pendapatan


Senin, 01 Oktober 2018 / 21:23 WIB
Pelemahan rupiah jadi tantang Garuda Maintenance (GMFI) kejar target pendapatan
ILUSTRASI. Pesawat Garuda Indonesia di GMF AeroAsia


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada akhir 2017 lalu, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) memperoleh pendapatan sebesar US$ 439,28 juta. Nah di awal tahun ini, GMFI menargetkan pendapatan tumbuh 15%.

Vice President Corporate Secretary GMF AeroAsia Fidiarta Andika mengatakan, target pertumbuhan pendapatan 15% sampai akhir tahun merupakan target yang kini sedikit mendapat tantangan. “Karena pelemahan rupiah terhadap dollar AS,” katanya kepada Kontan.co.id, Senin (1/10).

Pelemahan rupiah, kata dia, sebetulnya tidak berdampak langsung pada bisnis. Tapi dampak itu bakal terasa pada maskapai sebagai pelanggan GMF AeroAsia.

Maklum, tarif yang ditetapkan GMF AeroAsia kepada pelanggannya menggunakan mata uang dollar AS. Dengan lemahnya rupiah terhadap dollar AS, tentu saja tarif maintenance, repair, dan overhaul (MRO) bakal lebih mahal jika harus dibayarkan dalam mata uang rupiah.

Hal itu yang dikhawatirkan GMF AeroAsia akan mengakibatkan berbagai maskapai mengevaluasi kebutuhan MRO. “Karena bisa saja turun, diharapkan tidak,” katanya.

Karenanya, mengejar pertumbuhan pendapatan 15% disaat pelemahan rupiah menjadi tantangan sendiri. Target pertumbuhan pendapatan 15% artinya GMF AeroAsia harus mampu mengantongi sebesar US$ 504 juta. Hingga semester I 2018, perusahaan ini telah mengantongi pendapatan sebesar US$ 223,31 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×