kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.602   0,00   0,00%
  • IDX 8.079   163,73   2,07%
  • KOMPAS100 1.118   27,57   2,53%
  • LQ45 798   25,59   3,31%
  • ISSI 284   2,85   1,01%
  • IDX30 416   15,22   3,80%
  • IDXHIDIV20 470   17,01   3,76%
  • IDX80 124   3,02   2,50%
  • IDXV30 133   3,87   3,00%
  • IDXQ30 132   4,52   3,56%

Pelindo I Bakal Kembangkan Pelabuhan Khusus CPO


Senin, 08 Februari 2010 / 08:15 WIB
Pelindo I Bakal Kembangkan Pelabuhan Khusus CPO


Sumber: KONTAN |

JAKARTA. Tahun ini, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I mempunyai segudang rencana. Selain berminat memulai bisnis kapal pandu di Selat Malaka, perusahaan pelat merah ini juga berencana mengembangkan pelabuhan khusus minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) di Pelabuhan Dumai, Provinsi Riau.

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Pelindo I Bambang Eka Cahyana menuturkan, tingginya kebutuhan kelapa sawit dan CPO di pasar Internasional membuat prospek bisnis pelabuhan bongkar muat komoditas ini sangat menjanjikan. "Saat ini, panjang dermaga di Dumai hanya 400 meter. Kita mau mengembangkan sampai mencapai 1.000 meter pada 2012," kata Bambang, akhir pekan lalu.

Rencananya, Pelindo I akan memperpanjang dermaga itu secara bertahap mulai tahun ini. Nantinya, perusahaan ini akan mengembangkan dermaga sepanjang 200 meter per tahun selama tiga tahun. Dengan demikian, sampai 2012 nanti, panjang dermaga tambahan yang bakal dibangun Pelindo I mencapai 600 meter. Nah, Bambang memprediksi, proyek tersebut bakal menyedot investasi hingga Rp 170 miliar. Kini, Pelindo I tinggal menanti terbitnya izin dari Kementerian Perhubungan.

Dalam rencananya, manajemen Pelindo I berharap bongkar muat kelapa sawit di Pelabuhan Dumai dapat dilakukan pada empat dermaga utama yang masing-masing mampu melayani bongkar muat sampai 400 ton per jam. Jika setiap dermaga bisa beroperasi maksimal 20 jam, dalam sehari, Pelabuhan Dumai dapat melayani bongkar muat sampai 32.000 ton.

Bambang juga yakin tidak akan kesulitan memperoleh perusahaan kelapa sawit yang ingin menjual barang produksinya melalui Pelabuhan Dumai itu. Sebab, pemerintah telah menetapkan Kota Dumai sebagai sentra industri kelapa sawit nasional.

Kata dia, sumber pasokannya CPO dan kelapa sawit akan berasal dari perkebunan di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Dumai, Panjang, Pontianak, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. "Kami memilih pelabuhan Dumai karena kedalaman lautnya mencukupi. Lokasinya pun strategis karena dikelilingi daerah penghasil kelapa sawit," ujarnya yakin.

Catatan saja, tahun lalu, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menetapkan Kota Dumai sebagai pusat industri kelapa sawit nasional pada 2011. Kalla pun meminta Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perhubungan bersinergi mewujudkan hal itu. Menurut Kalla, menjadikan Kota Dumai sebagai pusat industri kelapa sawit akan membawa kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat Riau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×