Sumber: KONTAN |
JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II akan membuka tender pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok pada kuartal III 2010. Tender dilakukan agar Tanjung Priok bisa menjadi pelabuhan penghubung (hub port) bertaraf internasional.
Menurut Direktur Utama Pelindo II Richard Jose Lino, perusahaannya akan membuka tender peralatan dan pekerjaan pelabuhan yang dananya bisa dibiayai oleh kas internal terlebih dulu senilai Rp 2,7 triliun tahun ini.
"Tahun 2010 kami anggarkan Rp 2,7 triliun, sebanyak Rp 1,5 triliun diantaranya untuk pengadaan peralatan, seperti crane baru dan peralatan lainnya," kata Richard, akhir pekan lalu.
Untuk menjadikan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai hub port bertaraf internasional, Pelindo II tengah mencari pendanaan senilai Rp 5 triliun sampai Rp 6 triliun.
Dengan menjadi hub port, Pelabuhan Tanjung Priok bisa langsung melakukan pengiriman kontainer ke luar negeri. Selama ini, kapal-kapal pengangkut kontainer harus transit terlebih dulu di Singapura atau Malaysia, sebelum dikirim ke luar negeri oleh kapal pengangkut yang besar.
Presiden Direktur Maersk Line Indonesia Jakob Friis Sorensen, perusahaan forwarder di pelabuhan Tanjung Priok, mendukung rencana Pelindo II. Meski demikian, Jakob menyarankan, untuk menjadikan Tanjung Priok sebagai pelabuhan penghubung, Pelindo harus memperhatikan kedalaman lautnya.
"Dermaga harus bisa menampung kapal long vessels sepanjang 300 meter, sehingga butuh kedalaman 14 meter Lows Water Surface (mLWS) lebih. Crane juga harus mampu angkut 100 kontainer per jam per vessel," kata Jakob.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News