Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II akan memulai proyek pembangunan pelabuhan di Sorong, Papua Barat pada akhir tahun ini. Diharapkan semakin cepat proyek dilakukan, maka target akhir tahun 2017 atau paling lambat 2018 proyek selesai, bisa tercapai.
Corporate Secretary Pelindo II Rima Novianty kepada KONTAN mengatakan, saat ini pihaknya masih mematangkan perencanaan proyek tersebut. "Belum bisa disebutkan juga seperti apa skema pengerjaan proyeknya, apakah konsorsium atau skema lain," katanya, Rabu (4/3).
Perlu diketahui, Pelindo II bakal membangun pelabuhan di atas lahan seluas 7.500 hektare (ha) dengan nilai investasi mencapai Rp 3,5 triliun. Nantinya pelabuhan tersebut bakal menjadi pintu masuk bagi kapal-kapal berbendera Australia. Bukan hanya itu, pelabuhan ini juga bakal menjadi pelabuhan yang terluas di Indonesia. Dengan lahan seluas itu, pelabuhan Sorong memiliki kapasitas hingga 700.000 TEUs untuk menampung kapal dengan muatan 10.000-12.000 kontainer.
Pembangunan pelabuhan ini tidak dilakukan sekaligus, melainkan secara bertahap. Finalisasi untuk program pematangan lahannya pada tahap pertama telah dilakukan. Setidaknya, Pelindo II telah membebaskan 80% lahan dari total kebutuhan lahan yang dibutuhkan untuk proyek tersebut.
Kebutuhan lahan yang luas bukan tanpa alasan. Pelindo II ingin area cadangan yang siap dan bisa dikembangkan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan. Hal ini supaya proyek seperti di Pelabuhan NewPriok tidak terulang. Saat itu lahan yang diakuisisi tidak terlampau luas, sehingga perseroan terpaksa mengembangkan pelabuhan tersebut ke arah laut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News