Reporter: Mia Winarti Syaidah | Editor: Test Test
BELITUNG. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Cabang Tanjungpandan, Belitung, sedang berbenah. Operator pelabuhan plat merah itu sedang membangun dan mengembangkan sejumlah fasilitas.
Pengembangan infrastruktur tersebut meliputi proyek pembangunan terminal internasional, terminal curah kering dan terminal curah cair, terminal konvensional kapal roll on-roll off (ro-ro) termasuk kapal kargo, terminal penumpang domestik, terminal peti kemas antar pulau. Pelabuhan perikanan Samudera Belitung, juga masuk program pembenahan itu.
Mohammad Iqbal, General Manager Pelindo II Cabang Tanjungpadan, menyatakan, dari enam terminal itu, yang sekarang sudah ada di antaranya terminal penumpang domestik dan terminal konvensional. "Kapasitas terminal penumpang saat ini menampung 200 orang per hari, dengan pengembangan tersebut kapasitasnya akan bertambah menjadi 400 orang per hari," kata Iqbal, Sabtu (11/6).
Iqbal berharap, terminal penumpang yang dinamai "Laskar Pelangi" itu bisa menampung hingga 400.000 orang per tahun. Pelindo II menggelontorkan dana Rp 1,6 miliar untuk pengembangan terminal Lakar Pelangi. Sumber dana pembenahan tersebut berasal dari kas internal Pelindo II.
Selain terminal penumpang, terminal lain yang akan di kembangkan adalah terminal konvensional kargo ro-ro. "Kebutuhan investasinya belum dihitung, kami hanya menganggarkan Rp 2,8 miliar tahun ini," kata Iqbal.
RJ Lino, Direktur Utama Pelindo II, menyatakan, salah satu tujuan pengembangan fasilitas Pelabuhan Tanjungpandan adalah untuk mendongkrak kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Hal ini sejalan dengan program Pemerintah Provinsi Bangka Belitung yang ingin mengembangkan pariwisata di kawasan itu. "Sebagai BUMN kami wajib mendukungnya," ujarnya.
Pembenahan ini juga bertujuan mendongkrak pendapatannya. Tahun lalu, pendapatan Pelabuhan Tanjungpandan, turun dibanding tahun 2009, dari Rp 1,9 miliar menjadi Rp 1,7 miliar. "Itu terjadi karena terbatasnya infrastruktur pelabuhan," kata Lino.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News