Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Sanny Cicilia
BANDUNG. PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atawa Pelindo II menargetkan pendapatan Rp 10,5 triliun pada tahun ini. Target tersebut 16,67% lebih tinggi ketimbang realisasi pendapatan mereka tahun lalu yang mencapai Rp 9 triliun.
Sementara target laba sebelum dikurangi bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi atawa EBITDA Pelindo II tahun ini sebesar 35% dari pendapatan. EBITDA mereka sebelum diaudit (unaudited) pada 2016 sekitar Rp 3,2 triliun. Sementara total aset tercatat Rp 43,7 triliun.
Untuk mengejar target itu, Pelindo II akan memacu bisnis secara mandiri maupun lewat kongsi. Adapun rencana kongsi mereka yakni dengan tiga perusahaan perkapalan level internasional. Target realisasi kongsi bisnis itu paling lambat pada semester II 2017.
Hanya saja, manajemen Pelindo II belum mau membocorkan mitra bisnis yang akan mereka gandeng. "Yang jelas, ini akan membuat jumlah pekerjaan yang diselesaikan bertambah," ujar Elvyn G. Masassya, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II di Bandung, Jumat (3/2).
Di samping proyek anyar dengan mitra bisnis itu manajemen, Pelindo II tak sabar segera menggarap sejumlah proyek. Mereka akan melanjutkan pembangunan terminal pelabuhan Kalibaru.
Ada pula proyek Pelabuhan Kijing, Pelabuhan Sorong, dan proyek Cikarang Bekasi Laut. Karena belum ada payung hukum, Pelindo II belum bisa mengerjakan ketiganya. Dus perusahaan itu berharap tahun 2017 pemerintah segera membikin peraturan presiden (perpres) penugasan kepada BUMN ini.
Tak ketinggalan, Pelindo II ingin terlibat di Pelabuhan Patimban Subang, Jawa Barat. Sama dengan tiga proyek tadi, proyek ini juga membutuhkan payung hukum.
Saat ini rencana proyek Pelabuhan Patimban masih berada di meja Kementerian Perhubungan. "Kalau sudah oke, kami siap untuk mengerjakan," kata Dani Rusli Utama, Direktur Teknik dan Manajemen Resiko PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).
Sedianya, Pelindo II akan bertindak sebagai pembangun sekaligus pengelola Pelabuhan Patimban. Mereka menyiapkan dana kelola sesuai dengan aturan, yakni sekitar Rp 2 triliun. Adapun total kepemilikan saham Pelindo II dalam perusahaan patungan yang kelak terbentuk bersama dengan mitra bisnis sebesar 51%.
Informasi saja, tahun lalu Pelindo II menangani 6,08 juta twenty foot equivalent unit (TEU) peti kemas. Mereka juga membangun desain konsep Integrated Chain Port dan menambah fasilitas terminal peti kemas internasional baru berupa Terminal Petikemas Kalibaru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News