Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Tedy Gumilar
JAKARTA. Rencana pemerintah untuk mengurangi kepadatan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, segera terealisasi. Pelabuhan Teluk Lamong yang dibangun di perbatasan kota Surabaya dan Kabupaten Gresik akan dioperasikan Mei 2014. Bulan depan, Pelindo III mulai mendatangkan alat bongkar muat senilai total Rp 1,5 triliun.
Pengadaan alat berat tersebut memakan hampir setengah dari nilai proyek pembangunan pelabuhan internasional yang mencapai Rp 3,4 triliun. "Dermaga pelabuhan sudah selesai, dan sekarang alat bongkar muat didatangkan bertahap mulai November nanti dari Finlandia," ungkap Edi Priyatno, Kepala Humas Pelindo III kepada KONTAN, Minggu (6/10).
Perusahaan alat berat Konecranes asal Finlandia terpilih untuk memasok 10 unit ship to shore container crane, 20 unit stacking crane, dan 5 unit straddle carrier. Edi meyakini, alat bongkar muat dengan kemampuan mengangkut dua kontainer sekaligus itu akan dapat mempercepat proses bongkar muat barang dibandingkan pelabuhan lain.
Sebagai perbandingan, kemampuan bongkar-muat di Teluk Lamong bisa mencapai 35 boks-40 boks per jam. Sementara, Tanjung Perak hanya 25 boks-30 boks per jam. "Kita akan menurunkan waiting time yang semula lebih dari sehari akan diusahakan menjadi zero waiting time," ujarnya.
Selain Konecranes, Pelindo III juga akan mendatangkan sejumlah alat dari Prancis dan Australia. Gaussin SA asal Prancis terpilih untuk menyuplai 50 unit combined terminal tractor. Sedangkan Realtime Business Solution Pty Ltd asal Australia yang diwakili oleh PT Primus Indonesia akan memasok pengadaan terminal operating system.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News