kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pelindo IV, ADHI dan WIKA kongsi bisnis properti


Rabu, 15 November 2017 / 22:45 WIB
Pelindo IV, ADHI dan WIKA kongsi bisnis properti


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelindo IV akan bekerja sama dengan dua perusahaan konstruksi pelat merah yakni PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengembangkan proyek properti di lahan perseroan. Kerjasama tersebut merupakan bentuk sinergi antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengoptimalkan lahan Pelindo IV.

Ketiga perusahaan tersebut telah meneken nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dalam rangka kerjasama tersebut pada Rabu (15/11).

Direktur Perusahaan Pelindo IV Farid mengatakan, sejauh ini ada sekitar 15 hektare (ha) lahan Pelindo IV akan dikembangkan lewat sinergi tiga perusahaan tersebut. Lahan-lahan tersebut berada di sekitar pelabuhan yang dikembangkan perusahaan.

Pengembangan properti tersebut arahnya akan dilakukan untuk mendukung Pariwisata.

"Ada 21 pelabuhan yang kita kelola dan itu semuanya punya lokasi strategis yang berada di laut yang berhadapan langsung dengan laut dan pelabuhan. Kalau mengembangkan pariwisata, itu salah satunya kita mengembangkan properti disitu,” kata Farid di Jakarta, Rabu (15/11).

Farid mengatakan, setelah MoU tersebut, pihaknya akan melakukan feasibilty study mengenai pengembangan proyek apa yang cocok dikembangkan di masing-masing lahan. Pihaknya menargetkan perjanjian kerjasamanya sudah bisa terbentuk akhir tahun ini dan konstruksinya bisa dimulai pada awal tahun 2018.

Lewat kerjasama tersebut, lanjut Farid, pihaknya ingin mengembangkan e-pariwisata dimana akan dilakukan integrasi antara pelabuhan dan pengembangan properti dalam mendukung pariwisata Indonesia.

“E-pariwisata, kami buat road map nya sehingga integrasi pariwisata tidak parsial-parsial dan menumbuhkan aneka properti yaitu lahan-lahan itu akan kita share," kata Farid.

Luas rata-rata satu kawasan yang akan dikembangkan kmitu sekitar 2 ha -3 ha. Menurut Farid, wilayah yang paling potensial dikembangkan dalam waktu dekat adalah Sorong, Manado, Ambon dan Samarinda.

"Sorong potensial karena nanti akan ada PON di sana. Di Manado karena ada Marina Bay dan Samarinda dan Ambon akan ada semacam properti di area wisata juga." jelas Farid.

Sementara Budi Sadewo, Direktur ADHI mengatakan, setelah MoU, pihaknya akan melakukan penjakakan dan survei lokasi untuk melihat lahan mana yang menguntungkan untuk dikembangkan.

"Arahnya memang untuk mendukung pariwisata. Tapi kami belum tahu proyek apa yang dikembangkan nanti," kata Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×