kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelita Samudera Shipping (PSSI) anggap fluktuasi harga minyak adalah risiko bisnis


Selasa, 26 Februari 2019 / 19:26 WIB
Pelita Samudera Shipping (PSSI) anggap fluktuasi harga minyak adalah risiko bisnis


Reporter: M Imaduddin | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Harga bahan bakar minyak dunia mengalami fluktuasi di dua pekan ini. Pekan lalu, harga bahan bakar minyak reli hingga mencapai level tertinggi di tahun ini. 

Hal ini diyakini karena ditutupnya produksi minyak di ladang lepas pantai Arab Saudi serta senggolan positif dari perundingan perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina. Pekan ini, harga minyak kembali terkoreksi akibat adanya perlambatan ekonomi sejumlah negara.

PT. Pelita Samudera Shipping Tbk menganggap fenomena tersebut adalah risiko bisnis penyedia layanan pengangkutan logistik serta konsumennya sehingga mereka telah memfaktorkannya dari sisi komersial usaha konsumen.

"Harga bahan bakar adalah salah satu komponen biaya utama bagi perusahaan yang bergerak di sektor transportasi sehingga perubahan harga yang bersifat signifikan mau tidak mau akan berdampak baik dari sisi pelaku jasa transportasi maupun pengguna jasa transportasi," jelas Adi Hartadi, Head of Investor Pelita Samudera Shipping kepada Kontan.co.id, Selasa (26/02).

Karena menjadi bagian dari risiko bisnis, emiten berkode saham PSSI di Bursa Efek Indonesia ini mau tak mau berperan sebagai price taker. Keputusan pengangkutan ada di pihak pengguna layanan.

"Jadi terdapat eksposur terhadap harga bahan bakar minyak yang tidak dapat kami kendalikan. Namun, perubahan harga bahan bakar minyak tersebut dapat kami pass-on ke pelanggan sesuai kesepakatan komersial," ungkap Adi.

Adi menambahkan terdapat angka acuan untuk budget pembelian bahan bakar minyak di setiap perusahaan transportasi. Kendati begitu, Adi tidak bisa mengungkapkan lebih lanjut detil harga acuannya. "Penggunaan acuan itu ditujukan untuk internal kami," tekannya.

Permintaan konsumen menurut Adi tidak berubah secara signifikan. Lanjutnya, kontrak pengangkutan yang dijalankan dapat berdasarkan waktu, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Bisa juga berdasarkan jenis muatan.

"Kami punya pelanggan lebih dari 40 perusahaan dan sebagai perusahaan terbuka, kontrak-kontrak yang bersifat material kami ungkap di dalam catatan atas laporan keuangan perusahaan," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×