Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Mengawali tahun 2019, PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) menambah kapal kelas Handysize sebagai bentuk dari salah satu ekspansi mereka pada tahun ini. Penambahan armada ini sejalan dengan dengan peningkatan kebutuhan logistik Indonesia di sektor energi.
Imelda Agustina Kiagoes, Sekretaris Pelita Samudera mengatakan armada dengan nama Dewi Ambarwati ini merupakan kapal handysize kedua mereka yang memiliki kapasitas 32,000 bobot mati (dwt). “Armada ini disewa untuk pengiriman batubara di daerah Bunati, Kalimantan Selatan, dimulai sejak minggu pertama Januari 2019,” ujarnya, Selasa (29/1).
Pada tahun ini, PSSI menargetkan volume kargo sekitar 1,8 hingga 2,2 juta metrik ton untuk armada kapal induk. Sebelumnya PSSI telah menyelesaikan transaksi akuisisi kapal induk ini di akhir tahun 2018 dengan menggunakan kas internal.
Dengan bertambahnya kapal induk baru ini, kata Imelda saat ini mereka memiliki total armada sebanyak 80 unit, terdiri dari 38 unit kapal tunda, 37 unit tongkang, 3 unit fasilitas muatan apung (FLF), dan 2 unit kapal induk kelas handysize dibandingkan dengan 77 unit yang dimiliki pada awal tahun 2018.
Sepanjang 2019, PSSI mengalokasikan belanja modal sebesar sekitar US$ 50 juta. “Serapan belanja modal pada tahun lalu sebesar US$ 21 juta,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (29/1).
Ia mengungkapkan, berkat arus kas yang lumayan bagus serta strategi yang dilakukan untuk mengoptimalkan asset, mereka sama sekali belum menggunakan pendanaan eksternal untuk menambah armada.
Belanja modal sebesar US$ 50 juta ini rencananya akan digunakan terutama untuk pembelian kapal tunda, tongkang, dan kapal induk, yang akan didanai dari kombinasi pembiayaan eksternal dan internal, tergantung pada perkembangan, dan kondisi pasar.
Menurutnya, saat ini PSSI tetap menjaga keuangan dengan baik. Per 30 September 2018, PSSI memiliki Rasio Gearing sebesar 0,38x dan Rasio Net Gearing sebesar 0,23x dengan Rasio Debt?to-LTM EBITDA sebesar 1,07x, dan Rasio Net Debt-to-LTM EBITDA sebesar 0,66x.
Seiring dengan adanya kebutuhan belanja modal Perseroan di 2019, untuk menjaga kebutuhan modal kerja jangka pendek, PSSI baru-baru ini telah menandatangani fasilitas pinjaman tanpa jaminan dari Citibank Indonesia dalam mata uang Dollar AS maupun Rupiah sebesar sampai dengan 12 juta dollar AS (termasuk standby LC).
Saat ini, katanya, permintaan logistik lokal mengalami peningkatan terutama untuk sektor energi dan mineral, ini akan akan menjadi fokus utama PSSI di tahun 2019.
Penambahan kapal curah (bulk carrier) ini sejalan dengan strategi Perseroan untuk merambah beragam peluang logistik di pasar domestik dari sektor energi, pertambangan, pertanian, sampai dengan bahan bangunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News