Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) mengumumkan divestasi salah satu asetnya, yakni satu unit fasilitas Muatan Apung (FLF) Ratu Kumala. Penjualan ini akan menghasilkan sekitar US$ 10,5 juta ke dalam arus kas perusahaan tersebut.
"Hasil dari divestasi ini akan digunakan untuk ekspansi bisnis, dan investasi," tulis Mega Vieri, Corporate Secretary Pelita Samudera Shipping dalam keterbukaan informasi, Selasa (6/7).
Pada akhir kuartal I-2022, rasio keuangan PSSI berada pada kondisi terbaik dengan kas dan setara kas sebesar US$ 29 juta.
Baca Juga: Pelita Samudera Shipping (PSS) Memperkuat Diversifikasi Pendapatan Usaha
Rasio kewajiban terhadap ekuitas sebesar 12%, lebih rendah dari tahun sebelumnya, yaitu 33%, berkat pelunasan pinjaman bank sebesar US$ 10 juta pada kuartal I-2022.
Ratu Kumala adalah satu dari empat unit FLF yang dimiliki PSSI. Dengan divestasi Ratu Kumala, PSSI kini memiliki armada 79 kapal.
Segmen FLF secara keseluruhan menyumbang pendapatan sebesar US$ 7,2 juta pada kuartal 1-2022, atau 27% dari total pendapatan PSSI yakni US$ 26,8 juta. Ratu Kumala diproduksi pada tahun 2005 dan memiliki daya tampung kargo 25.000 metrik ton per hari.
Baca Juga: Begini Strategi Pelita Samudera Shipping (PSS) Genjot Diversifikasi Pendapatan Usaha
PSSI meyakini saat ini adalah waktu yang tepat untuk mendivestasikan beberapa aset seiring degan harga yang sangat menarik di pasar komoditas dan sebagai wujud nyata manajemen portofolio yang aktif.
Manajemen PSSI memastikan, lingkup transaksi divestasi tersebut tidak melebihi 20% dari nilai aset perusahaan, sehingga bukan termasuk transaksi material dan akan tercatat pada laporan keuangan perseroan pada kuartal III-2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
