kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Peluang Bisnis Distribusi Beras Dinilai Masih Potensial, Ini Alasannya


Senin, 13 Mei 2024 / 22:38 WIB
Peluang Bisnis Distribusi Beras Dinilai Masih Potensial, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Fasilitas produksi beras PT?Wahana Inti Makmur Tbk (NASI).


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsumsi yang terus meningkat sepanjang 2019-2023 membuka peluang bisnis distribusi beras di Indonesia menjadi kian lebar. Mengutip data Konsumsi Pangan Tahun 2023 yang dilansir Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian .

Tahun 2023, konsumsi beras dan beras ketan masyarakat Indonesia pada 2023 tercatat sebesar 81,23 kilogram per kapita per tahun.  Angka itu meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2019 yang bertengger di level 78,71 kilogram per kapita per tahun.

Namun, konsumsi tahun 2023 turun 0,15% bila dibandingkan setahun sebelumnya yang masih sekitar 81,35 kilogram per kapita per tahun.

“Potensi bisnis distribusi beras masih potensial dan cukup menjanjikan seiring pertumbuhan populasi penduduk di Indonesia,” ujar Piero Mustafa, Direktur Utama PT Wahana Inti Makmur Tbk (WIM) dalam keterangannya, Senin (13/5).

Baca Juga: Astra Agro Lestari (AALI) Siapkan Capex Rp 1,4 Triliun di 2024, Untuk Apa Saja?

Mengutip data BPS, jumlah penduduk Indonesia pada 2023 mencapai 278,69 juta jiwa, meningkat bila dibandingkan dengan setahun sebelumnya yang 275,77 juta jiwa. Bahkan, melonjak drastis bila dibandingkan dengan tahun 2000 yang baru sebanyak 206,26 juta jiwa.

“Jumlah penduduk yang terus meningkat tentu saja ikut mendorong pertumbuhan konsumsi beras di Indonesia,” tutur Piero.

Di sisi lain, data BPS menyebutkan bahwa produksi beras pada 2023 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 31,10 juta ton, mengalami penurunan sebanyak 439,24 ribu ton atau 1,39% dibandingkan produksi beras tahun 2022 yang sebesar 31,54 juta ton.

Pada saat yang sama, tahun 2023, BPS mencatat impor beras sepanjang 2023 merupakan yang terbesar selama 5 tahun terakhir yakni sebesar 3,06 juta ton atau mengalami peningkatan 613,61% dibandingkan 2022.

Sebelumnya, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menugaskan Perum Bulog untuk melakukan impor beras sebesar 2 juta ton ditambah 1,5 juta ton pada tahun 2023. 

Baca Juga: Kementan Tingkatkan Pengawasan Implementasi Kebijakan Wajib Tanam Bawang Putih

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, kebijakan tersebut merupakan alternatif pahit yang harus ditempuh dalam kondisi produksi padi nasional yang tengah mengalami penurunan akibat perubahan iklim El Nino. 

Dalam beberapa bulan terakhir pada tahun 2023, dampak El Nino baru dirasakan dua hingga tiga bulan setelahnya. Penurunan produksi tersebut mengakibatkan terjadinya defisit bulanan neraca beras pada Januari dan Februari di 2024 ini.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag

TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×