Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Tak mau kalah dengan pemain belanja online atau e-commerce, pebisnis minimarket mulai merambah belanja online. Setelah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), kini giliran PT Indomarco Prismatama.
Menurut Wiwiek Jusuf, Direktur Pemasaran Indomarco Prismatama, pengelola jaringan minimarket Indomaret, tantangan bisnis ritel tahun ini bakal makin ketat. Tak cuma berasal dari kalangan peritel saja tapi juga dari pemain bisnis online. "Ritel juga lama-lama akan bersaing dengan toko online. Kalau toko modern seperti kami tidak mengikuti perubahan maka bisa mati juga," ujar Wiwiek kepada KONTAN, akhir pekan lalu (9/1).
Kini, Indomarco tengah menyiapkan sistem belanja online. Nantinya, selain bisa berbelanja di gerai Indomaret, konsumen juga bisa membeli produk yang dijajakan Indomaret via online. Sayang, Wiwiek tidak menjelaskan secara rinci kapan sistem ini bakal beroperasi. Tapi, kemungkinan besar, di awal tahun ini.
Selain membuka layanan belanja online, Indomarco juga tidak melupakan bisnis konvensionalnya, dengan menambah jumlah gerai. Ia menargetkan, jumlah gerai Indomaret bakal bertambah 20%-25% sampai akhir tahun ini. Target jumlah gerai Indomaret sampai akhir 2014 adalah sebanyak 10.600 gerai.
Dengan rencana ekspansi bisnis tersebut, salah satu lini bisnis PT Indoritel Makmur Internasional Tbk ini menargetkan pertumbuhan bisnisnya di tahun ini bisa menyentuh dobel digit atau 20%-25%.
Sedang ekspansi bisnis belanja online pengelola minimarket Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, mulai berkembang. Menurut Solihin, Direktur Urusan Korporasi Sumber Alfaria Trijaya, wilayah layanan belanja online Alfamart semakin luas.
Bila dua tahun lalu belanja online hanya diperuntukan bagi konsumen di wilayah Jabodetabek, kini layanan itu menjangkau konsumennya di Surabaya, Jawa Timur.
Melihat tren ini, Solihin menilai fasilitas belanja online bakal lebih menguntungkan peritel dibandingkan pembukaan gerai anyar. "Peritel sudah melihat bisnis sitem online ke depan kontribusinya bisa cukup besar terhadap penjualan dan lebih menguntungkan," papar Solihin.
Apalagi kini, gerak langkah peritel modern tengah dibatasi. Misalnya, di Jakarta tengah dievaluasi pembatasan jumlah minimarket.
Untuk mengembangkan sistem online, AMRT akan memanfaatkan jaringan distribusi atau distribution center (DC) yang sudah ada dan terus menambah jaringan distribusi di beberapa kota di Indonesia, seperti Banjarmasin, Bandung, Manado serta Pontianak.
Langkah Sumber Alfaria ini tidak terlepas dari hasil bisnis belanja online yang diklaim positif. Menurut Solihin, perkembangan bisnis belanja online terus meningkat dari bulan ke bulan, biarpun kontribusi terhadap seluruh pendapatan AMRT masih terbilang mini. Sayang, ia enggan merinci lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News