kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

DKI minta minimarket sediakan ruang produk UKM


Kamis, 25 Desember 2014 / 16:28 WIB
DKI minta minimarket sediakan ruang produk UKM
ILUSTRASI. Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini (8/7) di Pegadaian Kompak Turun. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meminta minimarket untuk menyediakan ruang atau tempat bagi produk-produk usaha kecil dan menengah (UKM). Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, persaingan antara UKM dengan minimarket kini sudah tidak sehat.

"Tolonglah minimarket menyediakan space untuk menampung produk lokal UKM, produk-produk rakyat masuk ke situ," kata Djarot di rumah dinasnya di Jalan Besakih, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (25/12).

Pemprov DKI, lanjut dia, akan memberikan modal serta pembinaan kepada para pelaku UKM. Menurut Djarot, pelaku UKM sudah kesulitan bersaing dengan perusahaan ternama, seperti Unilever, Danone dan Garuda Food. Ia pun meminta kepada pengusaha minimarket untuk memberi ruang minimal 10 persen untuk produk UKM.

Untuk merealisasikan rencana itu, Pemprov DKI perlu melakukan revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2002 tentang Perpasaran Swasta. DKI harus memasukkan poin tersebut ke dalam perda.

"Tapi kalau revisi Perda itu waduh nunggunya lama sekali. Harus perlu persetujuan DPRD dulu ke sana kemari, selesainya pasti lama juga," kata mantan Plt Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta itu.

Oleh karena itu, dalam waktu dekat, Djarot berkeinginan bertemu dengan pengusaha minimarket untuk menyampaikan rencananya tersebut.

"Sehingga aktivitas ekonomi terakomodir. Soal packaging dan kualitas, nanti pemerintah bantu. Yang penting produksi dan pemasaran. Masa bikin keripik singkong dan pisang yang bagus enggak bisa," kata Djarot. (Kurnia Sari Aziza)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×