kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.193   52,26   0,73%
  • KOMPAS100 1.105   10,19   0,93%
  • LQ45 877   10,63   1,23%
  • ISSI 221   0,76   0,35%
  • IDX30 448   5,44   1,23%
  • IDXHIDIV20 539   4,64   0,87%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 134   0,28   0,21%
  • IDXQ30 149   1,42   0,96%

Pembahasan Skema Merger Citilink dan Pelita Air Masih Dibicarakan Secara Intens


Sabtu, 06 Januari 2024 / 17:12 WIB
Pembahasan Skema Merger Citilink dan Pelita Air Masih Dibicarakan Secara Intens
ILUSTRASI. Pembahasan terkait skema penggabungan Citilink dan Pelita Air diputuskan sekurang-kurangnya pada kuartal 1 tahun ini


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama Garuda Indonesia (GIAA) Irfan Setiaputra mengatakan pembahasan terkait skema penggabungan anak usahanya, yaitu PT Citilink Indonesia (Citilink) dan Pelita Air diputuskan sekurang-kurangnya pada kuartal 1 tahun ini. 

Saat ini kami masih melakukan kajian yang mendalam dan melaksanakan pembicaraan yang intens dengan seluruh pihak, namun kami memproyeksikan pembahasan terkait skema penggabungan ini bisa diputuskan sekurang-kurangnya pada kuartal 1-2024,” ungkap Irfan kepada Kontan, Rabu (03/01).

Irfan menambahkan, bahwa sesuai diskusi yang terus diintensifkan bersama Kementerian BUMN terkait dengan opsi yang akan diambil, saat ini Garuda Indonesia juga tengah fokus untuk mengakselerasikan kinerja yang nantinya akan menjadi fundamen penting bagi penentuan opsi yang akan dipilih tersebut. 

Baca Juga: Merger Citilink-Pelita Air Direstui, Skema Penggabungan Diputuskan Januari 2024

Untuk diketahui sebelumnya Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa merger keduanya saat ini masih dalam proses dengan menitik beratkan pada neraca equity. 

Dan khusus untuk Pelita Air  BUMN melihat dua konsep yang kemungkinan bisa diterapkan. Yang pertama adalah bergabung langsung ke Garuda Indonesia atau PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney.

“Untuk pelita masih pertimbangkan 2 konsep apakah dia akan masuk Garuda atau direct masuk ke InJourney,” ungkap Wamen yang akrab disapa Tiko itu beberapa waktu lalu. 

Senada dengan Tiko, Irfan menjelaskan dimana salah satunya adalah membuat lisensi penerbangan reguler Pelita Air dialihkan ke Citilink atau akan langsung masuk kepada InJourney selaku holding dari perusahaan aviasi di Indonesia. 

Baca Juga: Soal Rencana Merger Pelita Air dan Citilink, Begini Tanggapan APJAPI

“Hanya saja hingga saat ini, proses tersebut masih berjalan dinamis selaras dengan opsi-opsi yang sedang kami kembangkan bersama,” tambahnya. 

“Namun demikian, kami optimis hasil keputusan dari pengkajian dan proses merger antara Citilink dan Pelita akan menjadi ikhtiar yang baik sebagai langkah akselerasi  dan perbaikan kinerja berkelanjutan yang dilakukan oleh perusahaan aviasi yang membawa nama BUMN,” tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×