kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembangkit Listrik Tenaga Minyak dan Gas di Nias akan gunakan gas PGN pada 2022


Kamis, 16 September 2021 / 20:07 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Minyak dan Gas di Nias akan gunakan gas PGN pada 2022


Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Minyak dan Gas (PLTMG) Nias, di Gunungsitoli, Sumatra Utara bakal mulai menggunakan gas pada 2022 mendatang.

Pemanfaatan gas tersebut diyakini akan menekan penggunaan BBM dan menghemat biaya produksi listrik di pembangkit PLN. PLN menggandeng PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) untuk pasokan gas.

Direktur Energi Primer PLN Rudy Hendra Prastowo menjelaskan, pembangkit berkapasitas 25 megawatt (MW) itu akan mulai dipasok gas dari Arun, Aceh. 

PLN bersama PGN saat ini sedang menyelesaikan konstruksi seluruh infrastruktur pendukung distribusi gas, salah satunya adalah pembangunan Jetti.

Baca Juga: PLN berhasil menyambungkan listrik ke tujuh desa di Pulau Nias

Rudy menuturkan, PLN dan PGN telah mencapai kesepakatan terkait dengan langkah gasifikasi untuk mendukung proyek tersebut.

"Dalam proses gasifikasi itu, dibahas juga terkait dengan lokasi, kemudian juga terkait dengan potensi pengembangan untuk menggunakan gas yang memang lebih realistis ke depan. Dan kita juga melihat tadi meninjau kendala-kendala apa yang memungkinkan agar ini menjadi efisien dan efektif untuk diimplementasikan," ungkap Rudy dalam keterangan resmi, Kamis (16/9).

Untuk memastikan ketersediaan infrastruktur gas memadai, Rudy bersama Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan dan Direktur Infrastruktur dan Technology PGN Achmad Muchtasyar, melakukan survei gasifikasi sekaligus mengecek langsung kondisi infrastruktur di PLTMG 25 MW.

Rudy menuturkan, PLN dan PGN terus melakukan diskusi dan pembahasan terkait tantangan dari penyerapan gas di PLTMG Nias ini. "Tadi kita lihat disini ternyata memang butuh terkait dengan proses unloading berarti untuk jetti menjadi kendala utama, yang lainnya saya rasa bisa menyesuaikan," tambah Rudy.

Baca Juga: Jokowi resmikan pembangunan SUTT 70 kV di Nias

Jika proyek gasifikasi ini selesai maka PLN bisa menghemat lebih dari 5 persen dari operasional bahan bakar pembangkit. Di satu sisi, efisiensi bisa lebih didapatkan dengan ketersediaan alokasi gas yang lebih dekat dari pembangkit. 

"Karena dengan penggunaan gas ini, selain lebih positif di lingkungan juga terkait dengan optimasi kita di beban Nias ini memang butuh infrastruktur itu, efisiensinya bisa mencapai 5 persen. Dan untuk ke depan juga ada nilai positif dari pembangunan gasifikasi dan terkait dengan kebutuhan masyarakat penggunaan dari pada gas storage ini menjadi lebih baik," pungkas Rudy.

Selanjutnya: Nias masuki hari keempat krisis listrik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×