Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT BIBU Panji Sakti memprakarsai pembangunan bandara udara internasional di Bali Utara berpeluang membuka 240.000 lapangan pekerjaan baru di Bali. Alhasil, pendirian bandara tersebut bisa berkontribusi menambah pendapatan bagi perekonomian Bali sekitar 2,2%.
Hal itu diungkapkan oleh I Made Mangku, Presiden Direktur PT BIBU pada pertemuan pers di Hotel Borobudur di Jakarta. Acara ini turut dihadiri oleh Iwan Erwanto Chairman PT BIBU Panji Sakti, Tulus Pranowo Operational Director PT BIBU dan Shad Serroune Chief Technical Officel.
Mangku menambahkan bahwa pembangunan bandara ini bukan hanya untuk tujuan meraih keuntungan tetapi juga mengembangkan perekonomian penduduk lokal Bali. “Apalagi Bali sering menjadi tempat pertemuan-pertemuan kelas internasional, jadi dengan adanya bandara bisa mendukung Bali sebagai tempat yang sesuai untuk pertemuan tersebut,” kata Mangku di Jakarta, Kamis (22/2).
Pendirian bandara ini juga diperlukan untuk memenuhi kebutuhan akan transportasi udara di Bali, di tengah keterbatasan daya tampung Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Rencananya, Bandar Udara Bali Utara ini bisa menampung penumpang sekitar 32 juta orang per tahun.
Freddy Numberi Project Strategic Advisor PT BIBU menyebutkan Kinesis Capital and Investment, sebagai perusahaan asing asal Kanada yang menjadi investor dari pembangunan Bandara Internasional Bali Utara senilai Rp 27 triliun.
"Semuanya dibayar sekaligus untuk pendanaan pembangunan di darat dan di laut, dan pemberiannya tidak bertahap," katanya.
Hingga saat ini, sudah ada beberapa maskapai penerbangan yang tertarik menjadikan Bali Utara sebagai Bandara Penerbangan transit. Seperti Lion Air, Sriwijaya Air, NAM Air. “Lion Air bisa saja gabung dengan perusahaan lokal dan tertarik ikut bersama. Ada juga maskapai penerbangan lain,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News