Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) resmi memulai pembangunan Bendungan Karangnongko yang terletak di Blora, Jawa Tengah pada 19 Oktober 2023.
Seremoni dimulainya pembangunan proyek itu disaksikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Menteri PUPR Basuki menjelaskan, Karangnongko merupakan bendungan gerak yang memanfaatkan teknologi long storage sepanjang sungai Bengawan Solo. "Ini harus ditampung kalau tidak kita akan semakin sulit untuk mendapatkan air. Semua ini kami lakukan dengan niat baik dan semua pekerjaan dapat lancar berjalan," kata dia dalam keterangan resminya, Jumat (20/10).
Secara teknis, Bendungan Karangnongko memiliki luas genangan (full supply water) 1.026,5 hektare (ha) dan kapasitas tampungan efektif sebesar 59,1 juta meter kubik (m3).
Bendungan ini dapat memberikan manfaat berupa suplai air daerah irigasi Karangnongko kiri 1.746 ha sebesar 2,85 m3/dt, suplai air daerah irigasi Karangnongko Kanan 5.203 ha sebesar 7,90 m3/dt, penyediaan air baku untuk Kabupaten Blora, Bojonegoro, Ngawi, dan Tuban sebesar 1,15 m3/dt, serta Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
Baca Juga: Waskita Raih Kontrak Baru dari Proyek Bendungan Senilai Rp 488 Miliar
Direktur Utama Waskita Karya Mursyid berharap pihaknya bisa menyelesaikan pekerjaan proyek itu tepat waktu. Agar proyek berjalan dengan lancar, kata dia, tim proyek melakukan implementasi BIM (Building Information Modeling) 7D dalam pekerjaan proyek Bendungan Karangnongko.
“BIM ini mampu membuat pekerjaan menjadi sangat efisien sehingga pekerjaan proyek bisa selesai lebih cepat, hemat dan pastinya dengan hasil kualitas yang baik,” kata Mursyid.
Selain memanfaatkan teknologi BIM, Waskita juga memberdayakan lebih dari 70% pekerja lokal pada proyek ini.
Waskita berkomitmen memberikan kontribusi maksimal dari sisi kualitas dan implementasi HSE (Health, Safety, Environment) yang tinggi dalam menggarap proyek itu.
Sebagai informasi, proyek pekerjaan Bendungan Karangnongko Paket 2 ini dilakukan dengan cara joint operation dengan PT Bangkit Berkah Perkasa dan PT Kelman Infra Pratama. Pembangunan yang didanai menggunakan dana APBN ini akan dikerjakan dalam 1.218 hari dan ditargetkan rampung akhir 2026.
“Saat ini, Perseroan fokus untuk selalu mengutamakan aspek-aspek tata kelola yang baik, terutama dalam hal transparansi, lean construction serta efisiensi dan efektivitas dalam menjalankan proses bisnis," pungkas Mursyid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News