kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembangunan ekosistem terintegrasi bisa dorong minat masyarakat terhadap KBLBB


Senin, 26 April 2021 / 00:20 WIB
Pembangunan ekosistem terintegrasi bisa dorong minat masyarakat terhadap KBLBB


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan  ekosistem yang terintegrasi dinilai menjadi hal yang penting dalam mendorong minat masyarakat Indonesia atas penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). 

Hal ini disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada acara Konferensi Pers dan Pameran Virtual: Grab #LangkahHijau, Kamis (22/04). 

Makanya, Arifin mengapresiasi  inisiasi Grab Indonesia dalam memperluas ekosistem KBLBB di Indonesia. “Pemerintah mengapresiasi komitmen Grab Indonesia, khususnya pada public launching KBLBB yang diinisiasi oleh Kementerian ESDM bulan Desember 2020 lalu. Grab Indonesia berkomitmen menghadirkan 26.000 KBLBB hingga tahun 2025 mendatang," papar Arifin sebagaimana dikutip dari siaran pers.

Kementerian ESDM sendiri telah menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 13 Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik Untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. 

Permen ESDM Nomor 13 Tahun 2020 mengatur berbagai macam hal, mulai dari ketentuan ketenagalistrikan, tarif tenaga listrik, serta standar dan keselamatan ketenagalistrikan untuk Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum.

Menurut beleid ini, tarif isi daya kendaraan listrik di SPKLU mengacu pada kategori tarif layanan khusus dengan berkisar antara Rp1.644,52-Rp2.466,78 per kWh.

Baca Juga: Menperin pastikan pemerintah terus bangun ekosistem industri kendaraan listrik

"Tarif isi daya listrik KBLBB di Indonesia lebih murah dibandingkan dengan beberapa negara lain di dunia. Dengan tarif pengisian kendaraan listrik yang murah tersebut, jika dibandingkan dengan kendaraan konvensional, untuk tipe tertentu KBLBB lebih hemat hingga 4,42 kali," ujar Arifin.

Hingga April 2021 lalu, telah dibangun sebanyak 122 unit Charging Station pada 83 lokasi yang tersebar di beberapa area seperti SPBU, SPBG, perkantoran, perhotelan, pusat perbelanjaan, area parkir, maupun rest area di sepanjang jalur tol. 

Harapannya, pada tahun 2025 kelak dapat dibangun sebanyak  3.861 SPKLU dengan jumlah KBLBB sebanyak 39.627 unit, sejalan dengan peta jalan yang telah disusun. Sementara itu, untuk Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) sendiri diharapkan dapat terbangun 17.000 unit di tahun 2025.

"Saya harap peluncuran #LangkahHijau 2021 hari ini dapat semakin mempercepat terbentuknya ekosistem KBLBB yang salah satunya diinisiasi oleh Grab Indonesia. Semoga kampanye ini dapat berjalan dengan lancar dan memberi manfaat bagi seluruh masyarakat," kata Arifin.

Sementara itu, Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menyatakan bahwa Grab secara konsisten menciptakan ekosistem berkelanjutan demi menciptakan lingkungan yang lebih hijau. "Langkah hijau Grab diluncurkan untuk menciptakan lingkungan yang sustainable (berkelanjutan) dengan mengambil langkah kecil demi perubahan yang besar," ujar Ridzki.

Sedikit informasi, kampanye Langkah Hijau 2021 Grab Indonesia diluncurkan bersamaan dengan Hari Bumi. Kampanye Langkah Hijau 2021 memperkuat tiga pilar layanan yang komprehensif, yaitu KBLBB, fitur pengimbangan jejak carbon (carbon offseting) untuk penanaman pohon, serta daur ulang sampah.

Selanjutnya: Dukung perluasan ekosistem kendaraan listrik, PLN pasok listrik untuk SPKLU swasta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×