Reporter: Vina Elvira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) menargetkan jumlah pengunjung wisata Ancol mencapai 9,3 juta orang hingga akhir 2025.
Untuk mencapai proyeksi angka kunjungan tahun ini, PJAA menyiapkan sejumlah strategi sebagai upaya menarik minat wisatawan, khususnya selama musim liburan.
Corporate Communication Pembangunan Jaya Ancol Daniel Windriatmoko mengatakan laju bisnis sepanjang tahun ini masih cukup menantang dibandingkan kondisi tahun sebelumnya.
Hal ini dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi, yang membuat masyarakat lebih selektif dalam mengalokasikan pengeluaran untuk kegiatan rekreasi.
Untuk memaksimalkan kinerja akhir tahun, PJAA menyiapkan berbagai program promosi dan diskon khusus, seperti bundling produk, penyelenggaraan hiburan dan acara tematik, baik melalui kolaborasi eksternal maupun inisiatif internal.
Baca Juga: Ditopang Rights Issue dan Pembukaan Tol Kataraja, Saham PIK 2 (PANI) Berpeluang Naik
“Selain itu, guna memperluas jangkauan pasar, khususnya rombongan wisata dari daerah luar Jabodetabek, PJAA memperkuat kemitraan strategis dengan agen perjalanan wisata di daerah,” ungkap Daniel, kepada KONTAN, Rabu (8/10).
Tak hanya sektor rekreasi, PJAA juga melakukan sejumlah pengembangan terhadap bisnis pendukung seperti properti dan hospitality di kawasan Ancol.
Di sektor properti, Perseroan tengah mengembangkan proyek mini cluster hunian menengah di Jakarta Utara sebagai bagian dari kontribusi terhadap program penyediaan perumahan bagi masyarakat.
Sedangkan untuk sektor hospitality, PJAA berfokus pada peningkatan okupansi melalui strategi pemasaran digital dan optimalisasi layanan untuk menciptakan service excellence kepada pengunjung.
Meskipun kondisi tahun ini cukup menantang, pihaknya melihat tren wisata di masa mendatang akan mengalami pertumbuhan signifikan dalam tiga sampai lima tahun ke depan. Hal tersebut utamanya didorong oleh peningkatan populasi kelas menengah-atas.
“Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk kelas menengah dan atas di Jakarta maka pengeluaran untuk rekreasi dan waktu luang diperkirakan juga akan meningkat,” tuturnya.
Daniel tak menyebut secara detail berapa target kinerja keuangan yang dibidik tahun ini. Menurutnya, perusahaan berupaya mendorong pendapatan melalui penerapan kebijakan dynamic pricing, yaitu penyesuaian harga tiket berdasarkan periode high season dan low season.
Sedangkan dari sisi operasional, PJAA terus memperkuat integrasi digitalisasi yang menyatukan informasi, transaksi, dan layanan komunitas.
Baca Juga: Keracunan MBG Terjadi di NTT, BGN Hentikan Operasional SPPG Kota Soe
Selanjutnya: Gaza Menuju Damai? Ini Isi Kesepakatan Gencatan Senjata yang Diumumkan Trump
Menarik Dibaca: Sinopsis The Woman in Cabin 10, Film Psychological Thriller Baru di Netflix
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News