kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -21.000   -1,08%
  • USD/IDR 16.319   9,00   0,06%
  • IDX 7.792   185,77   2,44%
  • KOMPAS100 1.105   23,32   2,16%
  • LQ45 823   23,67   2,96%
  • ISSI 258   4,00   1,58%
  • IDX30 426   12,56   3,04%
  • IDXHIDIV20 488   14,77   3,12%
  • IDX80 123   2,78   2,31%
  • IDXV30 127   1,15   0,91%
  • IDXQ30 137   4,21   3,18%

Pembangunan PLTS 100 GW di Kopdes Merah-Putih Perlu Diselaraskan dengan Data PLN


Selasa, 12 Agustus 2025 / 18:37 WIB
Pembangunan PLTS 100 GW di Kopdes Merah-Putih Perlu Diselaraskan dengan Data PLN
ILUSTRASI. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Eniya Listiani Dewi.  Kementerian ESDM mengungkap tengah melakukan penyelarasan data dengan PLN terkait dengan target pembangunan PLTS di 80.000 KPM.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap tengah melakukan penyelarasan data dengan PT PLN (Persero) terkait dengan target pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan total kapasitas 100 gigawatt (GW) di 80.000 Koperasi Merah Putih (KPM).

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi menyebut bahwa penyelarasan ini termasuk mencocokan target dari program dediselisasi yang tengah dijalan PLN.

Asal tahu saja, proyek dedieselisasi adalah proyek pembangkit listrik pengganti Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil (seperti diesel) dan beralih ke energi baru terbarukan (EBT), salah satunya adalah PLTS. 

"Kita baru sinkronkan dengan datanya PLN. PLN ada program dedieselisasi, itu juga masuk PLTS-PLTS-nya kan. Jadi kita hitung juga di situ termasuk yang itu,” kata Eniya saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Senin (12/08/2025).

Baca Juga: Rencana Pembangunan PLTS 100 GW di Kopdes Merah Putih, Pengamat Ingatkan Pendanaan

Eniya juga menyebut, Kementerian ESDM telah bertemu dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdiktisaintek RI) dan membahas mengenai target pembangunan PLTS ini.

"Kita membahas dengan Kemdiktisaintek atas perintah Pak Menteri (Bahlil). Nah ini follow up-nya sudah pertemuan tiga kali, Kemdiktisaintek juga untuk mengidentifikasikan (target PLTS) itu," jelasnya.

Sebelumnya, dalam catatan Kontan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, menyebut pemasangan PLTS pada total 80.000 KPM, adalah arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

"Sekarang adalah arahan Bapak Presiden Prabowo, kita harus membangun listrik energi baru-terbarukan dari tenaga matahari. Ke depan, akan kita bangun kurang lebih sekitar 100 gigawatt," ungkap Bahlil dalam sambutannya di agenda International Battery Summit (IBS) di Jakarta, Selasa (05/08). 

Dalam dokumen yang dijabarkan Bahlil, biaya yang diprediksi akan dikeluarkan untuk pembiayaan PLTS ini adalah US$ 1 juta setiap indeks 1 megawatt. Sehingga target 100 GW membutuhkan biaya sekitar US$ 100 miliar atau setara dengan Rp 1.269 triliun (asumsi kurs US$ 1 = Rp 16.292,3). 

Baca Juga: Kementerian ESDM Ungkap Sedang Godok Regulasi Baru Soal Harga Biodiesel B40

Selanjutnya: Melihat Prospek Emiten yang Akan Menggelar Private Placement di Semester II 2025

Menarik Dibaca: Ini 5 Manfaat Kas Kecil bagi Kelancaran Keuangan Usaha, yuk Simak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×