Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan proyek terintegrasi infrastruktur gas dan pembangkit listrik gas (PLTGU) Jawa 1 resmi dimulai. Proyek Jawa I merupakan pembangkit pertama dan terbesar di Asia Tenggara yang memadukan infrastruktur gas (LNG-FSRU) dan pembangkit listrik ini berkapasitas 1.760 MW.
“Proyek ini merupakan bagian dari komitmen dan kolaborasi BUMN besar Indonesia, yakni Pertamina dan PLN, untuk memberikan solusi LNG to Power guna menghasilkan energi bersih dan terjangkau dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati dalam siaran pers pada Rabu (19/12).
Pembangunan proyek ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution yang didampingi Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati; dan Direktur Pengadaan Strategis PLN, Supangkat Iwan Santoso. Turut hadir dalam acara tersebut Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr; serta dewan direksi PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero).
Pengerjaan PLTGU Jawa 1 dilakukan oleh PT Jawa Satu Power, yang merupakan konsorsium dari PT Pertamina Power Indonesia (PPI), anak perusahaan dari PT Pertamina Persero, Marubeni Corporation dan Sojitz Corporation. Konstruksi infrastruktur gas dan pembangkit tenaga listrik terpadu ini terdiri dari infrastruktur LNG/gas, floating storage regasification unit (FSRU) dan dua gas turbin paling efisien dengan tingkat emisi terendah.
Sementara itu, PT Jawa Satu Power memberikan kepercayaan kepada konsorsium General Electric (GE), Samsung C&T (Samsung) dan PT Meindo Elang Indah (Meindo) dengan kontrak engineering, procurement and construction (EPC) dan perjanjian pemeliharaan pembangkitan listrik selama 25 tahun. Sesuai kontrak, masa lifetime PLTGU adalah 25 tahun dan setelah masa kontrak, pembangkit akan diserahkan kepada PLN dengan skema build, own, operate and transfer (BOOT).
Di akhir masa kontrak, FSRU tersebut akan diambil alih oleh PLN. Selain itu, setelah proyek tersebut mencapai commercial operation date (COD), sewaktu-waktu PLN dapat menggunakan FSRU tersebut untuk memasok gas LNG ke pembangkit-pembangkit PLN.
“Pembangkit listrik dengan teknologi combined-cycle Jawa-1 merupakan bagian dari program ketenagalistrikan 35.000 megawatt (MW) dengan pasokan listrik sekitar 1.760 MW yang akan disalurkan melalui jaringan listrik nasional Jawa-Bali milik PLN. Pembangkit ini diharapkan bisa menambah pasokan listrik untuk 11 juta pelanggan.
Dalam proyek tersebut PLN juga mendapatkan harga tarif rendah yakni US$ 0,055308 per kWh. Sehingga potensi penghematan yang bisa dilakukan perusahaan selama masa kontrak adalah sebesar Rp 43 triliun,” ungkap Iwan.
Iwan menambahkan, sesuai timeline, pembangkit ditargetkan selesai pada Septembar 2021. Penambahan dari PLTGU Jawa 1 akan semakin menambah kehandalan infrastruktur kelistrikan tanah air, sehingga bisa menarik para investor untuk menanamkan modal dan secara tidak langsung bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Ginanjar, Presiden Direktur Pertamina Power Indonesia (PPI) sekaligus President Director PT Jawa Satu Power mengatakan, peletakan batu pertama pembangunan proyek infrastruktur gas dan pembakit listrik terintegrasi Jawa 1 ini menandai dimulai tahap II (konstruksi secara masif). "Pembangkitan listrik Jawa 1 ini tentu akan menciptakan multiplier effect yang sangat luas bagi perekonomian wilayah Karawang, Bekasi, dan sekitarnya. Salah satunya adalah penyerapan tenaga kerja yang mencapai 4.600 orang pada masa konstruksi dan kurang lebih 200 orang pada masa operasi, sehingga diharapkan bisa berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja baru serta peningkatan perekonomian daerah,” ujar Ginanjar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News