kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   0,00   0,00%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Pembangunan rumah murah Rp 20 juta bakal segera dilakukan


Selasa, 01 Maret 2011 / 14:32 WIB
Pembangunan rumah murah Rp 20 juta bakal segera dilakukan
ILUSTRASI. DFSK Glory Bertenaga Listrik di GIIAS 2019 - KOMPAS.COM/Ruly Kurniawan Geber penjualan, DFSK akan tambah sekitar 30 outlet baru di tahun ini.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) sudah bersiap-siap melakukan pembangunan rumah murah di beberapa lokasi seperti Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi), Bandung, Yogyakarta, dan Semarang.

"Persis di mana tempatnya kami masih berkoordinasi dengan pemerintah daerah," ujar Paul Marpaung Deputi Bidang Perumahan Formal Kemenpera kepada KONTAN, Selasa (1/3).

Menurut Paul, Kemenpera akan mengadakan rapat dengan Menko pada Selasa (2/3) untuk memastikan jumlah anggarannya berapa dan berapa ribu unit rumah yang harus dibangun. Mengenai siapa yang akan membangun, kemungkinan besar akan menyerahkan kepada para kontraktor, atau masyarakat. "Kalaupun ada pengembang, paling-paling pengembang dari BUMN," kata Paul.

Paul menjelaskan rumah dengan harga murah sekitar Rp 20 juta - Rp 26 juta akan berhasil dibangun dengan catatan ada kerja sama dengan pemerintah daerah dan beberapa instansi terkait. Paul mencontohkan seperti persiapan infrastruktur, tanah, perizinan, sertifikasi tanpa bayar dan sambungan listrik gratis. "Kami masih mengoordinasikan dengan sejumlah instansi terkait agar pembangunan ini berjalan lancar," imbuhnya.

Paul tidak menampik bila harga tanah di kota-kota besar cukup mahal, tapi Paul memaparkan bahwa pengadaan lahan akan ditopang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun instansi pemerintah lainnya. "Pihak pemda (pemerintah daerah) juga akan dilibatkan," ujar Paul.

Selain itu, Paul melanjutkan, dari pihak masyarakat pun bisa. Misalnya, pengadaan lahan diadakan oleh mereka, sehingga pemerintah tinggal membangunnya. "Tentunya, rumah itu akan bebas pajak (IMB) dan skema subsidi yang diprogram untuk rumah murah," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, menjelaskan bahwa rumah murah ini merupakan program prorakyat di bidang perlindungan sosial yang telah dibahas Presiden dengan seluruh menteri, gubernur, dan para direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Bogor, pekan lalu.

Menurut rencana, rumah murah ini didesain sederhana dengan luas bangunan 36 meter persegi. Nantinya, rumah ini diperuntukkan bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah antara Rp 1,2 juta - Rp 1,7 juta per bulan. "Tahun ini disusun blue print-nya. Tapi anggarannya baru masuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012," kata Hatta, waktu itu.

Persatuan Perusahaan Real Estat Indonesia (REI) menilai program ini sangat mungkin dijalankan. "Tapi harus dikaji dulu," kata Ketua Umum REI Setyo Maharso. Dia menuturkan, kemungkinan besar ada beberapa komponen bangunan yang dialihkan guna memenuhi anggaran Rp 20 juta - Rp 26 juta per rumah. "Mungkin kami menggunakan produk massal, sehingga lebih murah," kata Setyo.

Namun, Cucu Ahmad Kurnia, Kepala Bidang Informasi Publik Dinas Kominfo dan Kehumasan DKI Jakarta tidak yakin bisa membangun rumah di Jakarta dengan harga Rp 20 juta - Rp 26 juta. "Saya tidak mau berkomentar soal itu," katanya, Selasa (1/3). Sebab, sekarang ini susah mencari wilayah di Jakarta yang semurah itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×