Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan dana untuk membangun Trans-Papua senilai Rp 3,8 triliun. Pembangunan Trans-Papua dikerjakan tahun ini hingga tiga tahun mendatang.
Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dana untuk membangun Trans-Papua berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 senilai Rp 3,7 triliun. Sementara kebutuhan tahun 2016 berbeda, dan dananya meningkat menjadi senilai Rp 3,8 triliun.
"Trans-Papua merupakan jalan nasional, bukan jalan tol," jelas Basuki kepada Kompas.com, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (4/11).
Dicanangkannya pembangunan Trans-Papua, tak lepas dari tingginya biaya hidup dan kebutuhan bila dibandingkan dengan daerah lainnya. Untuk mengurangi biaya distribusi barang di daerah paling timur Indonesia ini, pemerintah mencanangkan pembangunan Trans Papua yang ditargetkan selesai pada 2018.
Jalan Trans-Papua dirancang sepanjang 4.325 kilometer, yang dibagi menjadi jalan nasional sepanjang 2.685 kilometer dan non-nasional 1.379 kilometer.
Segmen tol yang diharapkan selesai dalam waktu dekat adalah Manokwari-Kambuaya-Sorong dengan total panjang 596 kilometer. Tol yang ditargetkan selesai tahun depan ini sudah membentang 556 kilometer dengan rencana dilengkapi jembatan sepanjang 485 kilometer.
Segmen Wageta-Timika juga dijadwalkan selesai pada 2016. Dari total panjang 196 kilometer, sepanjang 172 kilometer telah tersambung. Adapun jembatannya memiliki panjang 640 kilometer.
Sementara pada 2017, segmen yang ditargetkan selesai adalah jalur yang mengoneksikan Waropko-Oksibil sepanjang 136 kilometer, Dekai-Oksibil 225 kilometer, dan Wamena-Habema-Kenyam-Mamugu 295 kilometer. Masing-masing konstruksinya sudah mencapai 70 kilometer, 197 kilometer, dan 258 kilometer. (Arimbi Ramadhiani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News