kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pembatasan BBM subsidi tak pengaruhi bisnis rental mobil


Senin, 31 Januari 2011 / 08:30 WIB
Pembatasan BBM subsidi tak pengaruhi bisnis rental mobil


Reporter: Hendra Gunawan, Yudo Widiyanto | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Gencarnya pembatasan BBM bersubsidi dan kenaikan pajak progresif tidak membuat gentar pengusaha rental mobil. Mereka justru optimis dan akan menambah armada tahun ini.

Direktur PT Prospek Transindo Utama, pemegang merek jasa rental Silverline Auto Rent, Yosafat Saputro menyebut omzet bisnis rental mobil tak bakal runtuh akibat kebijakan tersebut. "Justru ada potensi, khususnya untuk segment perusahaan, pasti tidak akan beli mobil baru namun memilih menyewa guna efisiensi, jadi bisnis ini masih menjanjikan," ujarnya akhir pekan lalu.

Tahun ini, Silverline Auto Rent menargetkan penambahan kendaraan sewa mobil sebanyak 600 unit, sedangkan penambahan sewa motor 500 unit, dan truk tronton sebanyak 40 lagi. Artinya, di 2011 armadanya bisa mencapai 1600 unit mobil, 1200 unit motor dan 100 unit truk tronton. "Kami merogoh kocek Rp 400 milliar," kata Yosafat.

Data Asosiasi Perusahaan Rental Kendaraan Indonesia (Asperkindo) menunjukkan bahwa pasar rental kendaraan bermotor terus berkembang sehingga pangsa pasar bisnis ini menjadi besar. Pertumbuhan bisnis Rent Car untuk pemain skala besar tahun ini bisa mencapai 6%-7%, sedangkan pengusaha rental UKM bisa mencapai 10%-20%.

Mayoritas klien perusahaan

Yosafat menyebut, dengan perhitungan kasar data yang sudah berjalan, potensi pasar rental sekitar 20% dari produksi tahunan mobil selama lima tahun terakhir. Dengan demikian jumlahnya akan menembus angka 140.000 unit mobil rental nasional. Dari jumlah ini hampir sebagian besar diisi pasar perusahaan yaitu hingga 96%.

Saat ini, Silverline memiliki 70% klien perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA). "Biasanya kami kerjasama untuk pengiriman barang ke luar pulau. Beberapa klien kami umumnya adalah perusahaan consumer goods," ungkapnya.

Dia juga menyebut, sejumlah aktivitas sektor riil yang bergairah terutama dari sektor pertambangan, perkebunan, perbankan, consumer goods serta pariwisata, sangat menopang pertumbuhan bisnis rental kendaraan di tahun ini.

Tidak mau kalah, PT Cipaganti Citra Graha yang punya 2000 unit armada akan menambah hingga 4.000 mobil di tahun ini. Unutk itu, Cipaganti menganggarkan dana Rp 400 miliar. Dari 2.000 unit yang ditambah terdiri dari 1.000 unit taksi dan 1.000 mobil shuttle, travel, sewa, dan bus pariwisata.

Humas Cipaganti, Stanley William menyebut, Cipaganti berniat melebarkan jangkauan usaha ke Sumatera, Kalimantan, Malaysia, dan Singapura. "Kami akan lebarkan sayap diluar jawa," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×