Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
PEKALONGAN. Batik merupakan salah satu warisan budaya nasional. Untuk melestarikannya, PT Tower Bersama Insfrastructure Tbk (TBIG) akan meningkatkan target lulusan Rumah Batik TBIG.
Lie Si An Chief of Business Support TBIG berharap dapat meluluskan lima orang pembatik baru tahun ini. Sebelumnya, mereka baru meluluskan tiga orang pembatik. Saat ini, ketiganya sudah mampu memproduksi sendiri dan menjual hasil karyanya kepada konsumen.
Tidak hanya itu, Agung Prasetyo salah satu lulusan Rumah Batik TBIG berhasil membuat ciri khas desain yang dinamai dengan Sekar Jagad Paulina.
"Sebelumnya, saya ingin lulusan bisa mencapai 10 orang, tapi membatik itu tidak mudah," kata Lie Si An dalam kunjungan di Rumah Batik TBIG, Kamis (6/4).
Mendukung proses pelatihan, TBIG telah membuat kurikulum dan menggunakan ahli pengajar berpengalaman, mulai dari ahli desain, pewarnaan, sampai dengan pembatik.
Untuk mendukung kemandirian usaha para pembatik baru, perusahaan memberikan bantuan dana pinjaman dan akses perdagangan melalui koperasi Bangun Bersama. Untuk promosi produk, perusahaan sering memamerkan hasil karya para lulusan dalam event kantor.
Sekedar informasi, Rumah Batik TBIG sudah didirikan sejak tiga tahun lalu di Pekalongan, Jawa Tengah. Melalui Rumah Batik ini, perusahaan memberikan pelatihan membatik untuk para remaja. Tujuannya, agar mereka mempunyai keterampilan tambahan serta dapat melestarikan kerajinan batik.
Untuk satu angkatan, diberikan waktu belajar selama enam bulan dengan durasi belajar dua jam setiap hari. Pesertanya pun tidak terbatas untuk penduduk Pekalongan saja.
Lainnya, perusahaan juga akan terus tingkatkan jumlah siswa. Caranya mereka melakukan banyak promosi di pesantren juga sekolah-sekolah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News