kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,13   -16,41   -1.81%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembentukan holding rumah sakit BUMN masuk fase kedua


Jumat, 07 Agustus 2020 / 20:23 WIB
Pembentukan holding rumah sakit BUMN masuk fase kedua
ILUSTRASI. Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Extention Simprug


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamedika IHC melakukan penandatangan akta jual beli dengan tujuh BUMN pemilik tujuh PT Rumah Sakit BUMN dalam rangka pembentukan holding rumah sakit BUMN.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, penandatanganan akta jual beli ini merupakan tindaklanjut dari pengembangan Rumah Sakit BUMN secara bersama dalam grup IHC (Indonesia Healthcare Corporation) yang berpotensi untuk meningkatkan peran dalam ketahanan kesehatan nasional melalui 4 objektif strategis. 

Yaitu, penyediaan layanan kesehatan berkualitas, peningkatan jaringan dan skala, pengembangan kapabilitas dan inovasi, serta integrasi dan kolaborasi ekosistem kesehatan nasional.

Baca Juga: Pertamedika IHC ambil alih saham bersyarat tujuh RS BUMN, berikut skemanya

“Dengan semangat yang sama, yaitu memudahkan dan melayani masyarakat Indonesia, saya berpikir bahwa seharusnya seluruh RS milik BUMN dapat dikelola secara profesional dan transparan, dan dipimpin oleh orang yang memiliki expertise di bidang kesehatan. Ini semua sesuai dengan Value of Synergy and Value of Creation dan dapat menuju Go Global yang ditempuh dengan pertukaran tenaga medis ke luar negeri sebagai transfer knowledge,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima kontan.co.id, Jumat (7/8).

Aksi korporasi ini merupakan bagian dari roadmap pembentukan Holding RS BUMN yang telah dimulai sejak tahun 2018 melalui pengambilalihan saham mayoritas Rumah Sakit Pelni. Sebelumnya, pada 30 Juni lalu Pertamedika IHC secara resmi mengambil alih saham 7 Rumah Sakit BUMN sebagai bentuk tindak lanjut dari rencana Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengkonsolidasikan rumah sakit BUMN ke dalam holding.

Adapun tujuh Perusahaan BUMN tersebut adalah PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebagai pemegang saham PT Krakatau Medika; PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sebagai pemegang saham PT Rumah Sakit Pelabuhan; PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) sebagai pemegang saham PT Pelindo Husada Citra; PT Perkebunan Nusantara X sebagai pemegang saham PT Nusantara Medika Utama. Dalam menghadapi rangkaian proses aksi korporasi, Pertamedika IHC didampingi oleh PT Danareksa Sekuritas beserta konsultan pendukung lainnya.

Pertamedika IHC selaku holding rumah sakit BUMN akan menempati peringkat dua grup rumah sakit dengan jaringan terbesar di Indonesia dengan jumlah lebih dari 4.500 tempat tidur. 

Pembentukan holding rumah sakit BUMN yang memasuki fase dua ini telah meningkatkan jumlah rumah sakit yang akan dikelola di dalam grup IHC dari yang sebelumnya mengelola 14 rumah sakit menjadi total 35 rumah sakit dan akan terus bertambah setelah selesainya implementasi roadmap Holding RS BUMN.

Secara konsolidasi, grup RS BUMN diestimasikan memiliki pendapatan usaha mencapai Rp 4,5 trilliun dengan total aset mendekati Rp 5 trilliun.

Dengan adanya penggabungan ini maka akan diterapkan standarisasi kualitas dan operasional layanan di seluruh jaringan rumah sakit BUMN. Tak hanya itu integrasi rumah sakit BUMN ini akan meningkatkan fokus bisnis dan kualitas pelayanan kesehatan serta menjadikannya pemimpin pasar dalam bisnis rumah sakit di Indonesia.

“Saya harap RS BUMN dapat saling bekerjasama, membangun ekosistem kesehatan yang baik dengan RS swasta, Daerah, dan tentunya memprioritaskan produk-produk dalam negeri,” lanjutnya.

Baca Juga: Bentuk holding RS BUMN, Pertamina Bina Medika tandatangani pengambilalihan saham ini

Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Emma Sri Martini memberikan menambahkan pihaknya sangat senang dengan progress fase 2 yang berjalan tepat waktu. Menurutnya, melalui konsolidasi ini harapan besar tentunya tertumpu pada Pertamedika IHC yang kedepannya akan menjadi leader dari grup rumah sakit BUMN.

"Konsolidasi ini juga akan meningkatkan kinerja dan efisiensi Pertamedika IHC dari segi skala operasi yang semakin besar. Di fase 3 nanti harapannya adalah rebranding lewat hadirnya operatorship dengan wajah baru yang akan membawa best practice melalui service excellence dan improvisasi dari segi layanan,” paparnya.

Direktur Utama Pertamedika IHC Fathema Djan Rachmat melanjutkan fase 2 ini akan berlanjut ke fase 3 dimana perusahaan akan menyatukan seluruh RS BUMN, sehingga nantinya Pertamedika IHC akan mengelola sebanyak 70 rumah sakit dengan jumlah tempat tidur mencapai 6500.

Ia bilang pembentukan jaringan rumah sakit terbesar nomor 1 di Indonesia ini juga dimaknai sebagai strategi Pertamedika IHC untuk membangun kualitas layanan dan membangun efisiensi yang lebih baik. Dengan begitu diharapkan semakin berkontribusi dalam membangun ketahanan kesehatan nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×