Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah akan memulai program pemensiunan dini pembangkit listrik batubara. Sebagai langkah awal, PLTU Cirebon-1 akan mulai dilakukan pemensiunan dini tahun ini karena dinilai yang paling memungkinkan untuk dieksekusi.
Namun, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif bilang, bukan berarti PLTU Cirebon-1 akan langsung berhenti beroperasi di akhir tahun nanti. Pemensiunan dini PLTU Cirebon-1 ini sebagai satu momentum kesepakatan terkait pemangkasan umur pembangkit sehingga bisa dimatikan lebih cepat dari umur seharusnya.
Pemensiunan dini PLTU Cirebon-1 akan menggunakan dana dari Asian Development Bank (ADB) melalui skema Energy Transition Mechanism (ETM). Proyek ini sudah masuk di dalam draf dokumen investasi dan kebijakan komprehensif atau comprehensive investment and policy plan (CIPP) Just Energy Transition Partnership (JETP).
Melansir di dalam draf CIPP, PLTU Cirebon-1 berkapasitas 660 MW melistriki sistem Jawa-Madura-Bali. Pembangkit ini seharusnya dapat beroperasi sampai 2045, namun dengan dipangkas umurnya 8 tahun, pembangkit ini hanya akan beroperasi sampai 2037. Estimasi investasi proyek ini sekitar US$ 300 juta.
“Sekarang di JETP disetujui dahulu (finalisasi) CIPP-nya. Nanti baru akan dibahas dengan stakeholders, setelah itu disetujui oleh sponsor. Harapannya finalisasi CIPP pada bulan ini bisa selesai,” ujar Arifin saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (10/11).
Baca Juga: Eksekusi Pemensiunan Dini PLTU Cirebon 1 Akan Diumumkan di COP 28
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menyatakan, di tahun ini ada satu proyek pemensiunan dini PLTU yang akan ditransaksikan.
“Ditranskasi bukan untuk langsung dimatikan tahun ini. Tetapi tahun ini akan ada transkasi, artinya ada ‘proses komersial’ kalau komersial ada jual beli bisnis,” jelasnya.
Dadan menyatakan, proyek coal phase out ini akan dinilai layak (feasible) ketika dari sisi investasi dan teknis dampak ke sistem ketanagalistrikan sudah tertakar dengan baik.
Selain PLTU Cirebon-1, dana JETP juga akan diprioritaskan untuk mendukung pemensiunan dini PLTU Pelabuhan Ratu.
Pembangkit yang berlokasi di Sukabumi ini berkapasitas 969 MW menyalurkan listrik untuk sistem Jawa-Madura-Bali. Pembangkit ini seharusnya dapat beroperasi hingga 2042., namun dengan dipensiunkan dini, umur pembangkit ini dipangkas 5 tahun sehingga hanya beroperasi sampai 2037. Estimasi investasi pemensiunan dini PLTU Pelabuhan Ratu senilai US$ 870 juta.
Jika ditotal, jumlah PLTU yang akan dipensiunkan hanya sebesar 1,629 GW dengan estimasi investasi US$ 1,17 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News