kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah ancang-ancang impor daging sapi


Minggu, 17 Mei 2015 / 14:13 WIB
Pemerintah ancang-ancang impor daging sapi
ILUSTRASI. Seorang teknisi melakukan perawatan rutin menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) di kampus Universitas Darma Persada, Jakarta, Rabu (2/11). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Jelang Bulan Ramadhan dan Lebaran, Pemerintah mulai ambil ancang-ancang untuk melakukan impor daging sapi. Sebab, selama dua bulan tersebut dipastikan supply (ketersediaan) tidak memenuhi kebutuhan untuk tiga provinsi.

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kemtan) mencatat tiga provinsi yakni: Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat menjadi provinsi konsumen membutuhkan stock daging sapi selama bulan Ramadhan hingga Lebaran mencapai 49.250 ton. Rinciannya, selama Bulan Ramadhan kebutuhan daging sapi sebesar 24.552 ton dan Lebaran sebesar 24.698 ton.

Sementara ketersedian daging sapi akan diisi oleh delapan provinsi yakni: Lampung, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan. Total selama dua bulan ketersedian daging sapi diperkirakan hanya sebesar 27.760 ton.

Rinciannya, pada selama bulan Ramadhan ketersedian sebesar 6.124 ton dan Lebaran sebesar 20.636 ton. Artinya, ada defisit daging sapi sebesar 21.490 selama hari raya berlangsung.

Impor daging sapi dipastikan akan menjadi pilihan pemerintah untuk menutupi kekosongan daging sapi di pasar. Berapa besar impor yang akan dilakukan belum mau disebut oleh Kemtan.

Hanya saja, Syukur Iwantoro, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kemtan mengatakan, bahwa rekomendasi impor bukan berasal dari instansinya. "Kami telah hitung kebutuhannya nanti yang putuskan Kementerian Perdagangan," tandas Syukur pada akhir pekan lalu (15/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×