kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Pemerintah berjanji ajak Walt Disney berunding


Rabu, 24 Oktober 2012 / 20:00 WIB
Pemerintah berjanji ajak Walt Disney berunding
ILUSTRASI. 3 Faktor ini buat Real Madrid kian terbuka boyong Kylian Mbappe dari PSG


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Keputusan perusahaan penerbit asal Amerika Serikat (AS), The Walt Disney Company memboikot kertas dari Indonesia karena alasan lingkungan diyakini akan membawa dampak bagi industri kertas Indonesia. Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) pun berjanji akan mencermati isu tersebut.

Wakil Menteri Perdagagangan Bayu Krisnamurthi menyatakan, pihaknya akan mencoba menjelaskan ke Walt Disney bahwa Indonesia juga telah memproduksi kertas ramah lingkungan. "Kalau perlu kita ajak mereka lihat proses produksinya," ujar Bayu kepada wartawan di kantornya, Rabu (24/10).

Menurut Bayu, keputusan Walt Disney tidak lepas dari faktor bisnis. Kasus serupa pernah terjadi pada saat Unilever memboikot minyak sawit asal Indonesia. "Makanya, harus kita baca dengan bijak," ujarnya.

Berdasarkan catatan Bayu, nilai ekspor pulp dan kertas Indonesia ke seluruh dunia sepanjang tahun lalu mencapai US$ 5,8 miliar, terdiri dari kertas US$ 4,2 miliar dan pulp US$ 1,6 miliar. Sedangkan tahun ini nilainya diperkirakan masih akan tumbuh 5%-8%.

Sayang, Bayu tidak punya data ekspor ke Walt Disney. "Saya kira tidak banyak. Tetapi Disney punya dampak publikasi yang besar," ujarnya. Bayu pun mengaku belum mendapat keluhan dari eksportir pulp dan kertas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×