Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Tidak mau kalah cepat dengan Malaysia yang sudah menyediakan kawasan industri di Johor untuk menarik minat investor, Kementerian Perindustrian sedang mencari lahan industri bagi investor asing.
Menurut Menteri Perindustrian MS Hidayat, pemerintah sebetulnya sudah menyiapkan areal untuk kawasan industri ini. Namun lokasinya berada di luar Jawa, seperti Riau, Sumatera Utara dan Kalimantan Utara. Persoalannya, kawasan industri di wilayah tersebut belum matang. Seperti belum ada sarana infrastruktur. "Butuh waktu paling cepat satu tahun," katanyan.
Sebetulnya, ada kawasan industri yang secara infrastruktur sudah memadai. Yaitu di Pulau Batam. Sayangnya, areal lahan di pulau yang berseberangan dengan Singapura itu sudah penuh.
Akhirnya, pemerintah pun mengalihkan perhatian ke pulau Jawa lagi. Selain sarana jalan yang sudah memadai, pasokan listrik yang juga menjadi kebutuhan utama sebuah kawasan industri sudah tersedia di Jawa. "Misalnya di Jawa Barat. Pasokan listrik tidak jadi soal di wilayah ini," katanya.
Nah, untuk memfasilitasi investor dari Jepang di bidang elektronik, permesinan dan otomotif yang berminat berinvestasi, Kemenperin sedang mencari lahan antara 3.000 ha - 5.000 ha di Karawang.
Karawang, Hidayat nilai, lokasinya ideal. Selain infrastruktur sudah tersedia, juga ada rencana pembangunan pelabuhan Cilamaya yang berada di Utara Karawang. Sehingga industri di kawasan tersebut tidak perlu lagi memakai pelabuhan Tanjung Priok. "Ini harapannya," katanya.
Ketua Kehormatan Himpunan Kawasan Industri (HKI) Hendra Lesmana menyambut baik rencana pemerintah tersebut. Namun ia berharap supaya di setiap kawasan industri juga didirikan balai latihan kerja. Tujuannya untuk bisa menciptakan tenaga kerja yang siap pakai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News