kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah dan Pelaku Wisata Optimistis akan Pemulihan Industri Pariwisata


Sabtu, 05 Maret 2022 / 16:39 WIB
Pemerintah dan Pelaku Wisata Optimistis akan Pemulihan Industri Pariwisata
ILUSTRASI. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno saat menghadiri Co-Branding Awards 2021.


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kunjungan wisatawan antar negara diprediksi mengalami pertumbuhan sebanyak 30-78% secara global pada tahun 2022 dibanding tahun 2021. Walaupun demikian, angka ini masih di bawah 50% dari kinerja sektor pariwisata di masa sebelum pandemi.

Pemulihan pariwisata pun bergantung pada kebijakan setiap negara dalam hal relaksasi aturan yang terkait dengan perjalanan. Indonesia sendiri mematok kunjungan wisman sebanyak 1,8 sampai 3,6 juta orang pada tahun 2022 dan akan lebih fokus pada wisatawan domestik.

“Kami optimistis bahwa tahun 2022 ini merupakan tahun kebangkitan pariwisata, karenanya kami mengharapkan dukungan semua stakeholder agar pariwisata, sebagai salah satu kontributor PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia, dapat kembali menunjukkan kinerja positifnya,” kata Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam keterangan persnya, Sabtu (5/3).

Baca Juga: Pameran UMKM di MotoGP Mandalika Siap Kibarkan 1.250 UMKM

Sementara itu, Hariyadi Sukamdani, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, menyoroti pentingnya peran pemerintah dan perbankan untuk mendukung pemulihan pariwisata seperti menunda kenaikan suku bunga agar pelaku pariwisata dapat bertahan hingga kondisi pariwisata mencapai titik pra-pandemi.

“Banyak hotel dan restoran terpaksa ditutup dan hampir 2 juta pekerja di sektor ini kehilangan pekerjaan. Tetapi dengan adanya kebijakan pemerintah yang melonggarkan pembatasan kegiatan dan adanya pertumbuhan pariwisata domestik, tingkat occupancy sudah mulai membaik," tambah Hariyadi.

Lebih lanjut Hariyadi menilai bahwa para pengusaha juga perlu mengadopsi teknologi dan standar kebersihan yang baik. Industri membutuhkan pendekatan holistik untuk menghidupkan kembali serta menumbuhkan hotel dan restoran.

Sementara John M Flood, CEO dan Presiden Archipelago International melihat bahwa industri perhotelan saat ini sedang mengalami banyak perubahan. "Namun kami sangat optimis akan pemulihan dengan kondisi saat ini yang berangsur membaik," ucapnya dalam keterangan persnya.

Archipelago sendiri kata John mengutamakan layanan yang aman dan nyaman dengan menyediakan teknologi dan touchless dengan Google Nest, penggunaan mobile app, menu digital dan QR code, ruang serbaguna yang fleksibel, tingkat kebersihan yang lebih baik, sustainability, dan fasilitas kesehatan di dalam kamar

"Kami sangat senang dan siap menyambut tamu kembali ke hotel kami, terutama ketika kondisi pariwisata telah membaik," kata John yang mewakili pelaku pariwisata daerah.

Baca Juga: Bangkitkan Industri Pariwisata, OYO Hotel dan Kemenparekraf Kembangkan Desa Wisata

Perubahan permainan dan tren yang terkait dengan industri perhotelan juga disorot dalam presentasinya.

“Archipelago telah melihat tingkat okupansi rebound pada pertengahan 2021 dan optimistis bahwa 2022 bisa menjadi tahun bumper untuk sektor pariwisata dan perhotelan," tandasnya.

Denon Prawiraatmadja, Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association (INACA) menyampaikan bahwa maskapai internasional dan domestik mulai membuka kembali penerbangan ke Indonesia, yang merupakan salah satu pasar udara terbesar di dunia dengan lebih dari 300 bandara dan 30 bandara internasional.

“Banyak operator hotel membutuhkan pembiayaan untuk meningkatkan fasilitas mereka dan mengadopsi teknologi baru seperti sistem tanpa sentuhan. Sektor pariwisata merupakan kontributor penting bagi PDB nasional dan pemerintah dapat bekerja lebih erat dengan sektor swasta untuk membantu operator hotel yang kesulitan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×