kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah diminta bertindak tegas soal impor baja ilegal


Jumat, 04 September 2020 / 17:26 WIB
Pemerintah diminta bertindak tegas soal impor baja ilegal
ILUSTRASI. Pekerja sedang mengelas besi di pembangunan jalan di Jakarta (16/1). Menteri Perindustrian MS Hi?dayat mengatakan, 2014 akan menjadi tahun penghentian impor baja. Pasca produsen baja PT Kra?katau Steel menggan?deng perusahaan Korea Selatan, Pos?co, maka p


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi diminta turun tangan dan berkoordinasi dengan kementerian Perindustrian untuk mencegah terjadinya penyelewengan dalam melakukan impor baja murah dari negara lain. 

"Kebijakan pemerintah yang membuka kran untuk impor baja dimanfaatkan oleh para pemburu rente untuk mencari keuntungan dengan mendatangkan baja murah dan juga penyelewengan lainnya yang merugikan kepentingan nasional," Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati dalam keterangannya, Jumat (4/9).  

Baja dengan kualitas yang buruk bisa dengan mudah masuk melalui Kawasan Berikat Nasional yang ada di Indonesia karena pengawasan pemerintah sangat lemah. 

Baca Juga: Bakal akuisisi Softex Indonesia, perusahaan AS ini rogoh kocek hingga Rp 17,7 triliun

Hal ini tidak bisa dibiarkan karena banyak baja impor kemudian diberikan logo SNI dalam rangka mengelabui regulasi di Indonesia. 

Terkait dampak dari baja impor ber-SNI ilegal ini, maka bisa membahayakan aspek keselamatan dalam pryek infrastruktur di dalam negeri. Oleh karena itu Enny  mendesak Menko Marinves dan Menteri Perindustrian  mengambil tindakan tegas untuk memberantas para pemburu rente yang melakukan impor baja murah yang membahayakan kepentingan nasional. 

"Kita tidak bisa berkompromi dengan para pengusaha pemburu rente yang melakukan impor baja dengan kualitas buruk yang terbukti menyebabkan bangunan bangunan ambruk karena konstruksinya menggunakan baja yang-abal abal," katanya.

Baca Juga: Kinerja Champion Pacific (IGAR) terdorong permintaan multivitamin di semester I 2020

Keluhan mengenai baja impor berlogo SNI itu juga kerap didengar oleh Sekjen BPP Gapensi Andi Rukman Karumpa saat dirinya bertemu dengan pelaku usaha di daerah. 

Kehadiran baja impor dengan SNI palsu itu bukan saja merugikan pengusaha karena kualitasnya buruk namun juga merugikan pelaku usaha baja dalam negeri. 

Namun ia tidak menampik praktek curang itu juga bisa saja dilakukan oleh produsen baja lokal yang ingin mencari untung tanpa perlu melakukan produksi.

Baca Juga: Mau kurangi impor, Ancora Indonesia Resources (OKAS) berencana bangun pabrik booster

Salah satu kasus yang mencuat belakangan ini adalah dugaan manipulasi produk baja lokal dengan kedok impor dari Thailand. Baja impor dari negeri gajah putih itu ditempel SNI sehingga terkesan produk PT Gunung Inti Sempurna (GIS) merupakan produk lokal yang lolos SNI.

Penyidik Polda Metro Jaya telah menetapkan 6 orang sebagai tersangka dalam kasus ini, termasuk salah seorang direktur GIS dan telah menyita 4.600 ton baja impor dari gudang milik GIS.

Selanjutnya: Dampak pandemi corona belum reda, Garudafood (GOOD) menunda investasi baru tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×