kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Pemerintah diminta fokus menggenjot ekspor tuna


Rabu, 20 Januari 2016 / 15:45 WIB
Pemerintah diminta fokus menggenjot ekspor tuna


Sumber: Antara | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Asosiasi Gabungan Pengusaha Perikanan Indonesia menginginkan Kementerian Kelautan dan Perikanan fokus dalam meningkatkan dan menjaga jumlah ekspor ikan tuna dari pengusaha dalam negeri ke berbagai negara tujuan ekspor.

"Fokus ke ekspor tuna, karena ekspor tuna kita turun 14 persen pada 2015," kata Ketua Umum Gappindo Herwindo di Jakarta, Rabu.

Menurut Herwindo, bila pasar ekspor tuna dari Indonesia menurun, kekosongan tersebut dapat diisi oleh negara lain.

Hal itu, ujar dia, dinilai akan menyulitkan pengusaha Indonesia bila mau mengisi lagi pasar ekspor tersebut.

Ia berpendapat bahwa penurunan ekspor ikan tuna antara lain karena kebijakan moratorium perizinan eks-kapal ikan asing yang dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti beberapa waktu lalu.

Selain kurangnya ekspor tuna beku dalam bentuk segar turun jumlahnya, lanjutnya, permasalahan lain yang timbul adalah kekurangan bahan baku tuna untuk pengalengan dalam negeri.

"Ekspor kita kan hanya udang, tuna, rumput laut, kepiting, itu saja diperhatikan, gak usah yang lain-lain," katanya.

Sebagaimana diwartakan, KKP fokus dalam meningkatkan kerja sama investasi guna memperkuat pertumbuhan perekonomian nasional yang saat ini kinerjanya sedang dalam kondisi melambat.

"Dalam menjalankan Nawacita keenam yakni 'Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional', KKP sebagai eksekutor terus berupaya memperkuat pertumbuhan perekonomian nasional," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Jakarta, Senin (11.1).

Selain itu, ujar dia, KKP juga menjalankan mandat Nawacita Keempat (Pemberantasan IUU Fishing) serta Ketujuh (Kedaulatan Pangan dan Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan).

Implementasi ketiga Nawacita itu dituangkan dalam visi dan misi KKP yaitu kedaulatan dengan misi pemberantasan IUU Fishing, keberlanjutan dengan misi kemandirian pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan, serta kesejahteraan dengan misi pemberdayaan, daya saing, kemandirian dan keberlanjutan usaha.

"Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, KKP tentunya membutuhkan keselarasan dan kerja sama dengan negara lain," katanya dan menambahkan, KKP fokus dalam melaksanakan tugas yang mendukung pelaksanaan ketiga misi tersebut dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp13,8 triliun.

Anggaran tersebut, lanjutnya, digunakan untuk memaksimalkan ketersebaran sumber daya sektor kelautan dan perikanan menjadi lebih baik, terutama dalam hal mengoptimalkan pengelolaan rantai pasok.

Menteri Susi juga mengatakan, saat ini infrastruktur yang tersedia dirasa masih kurang memadai. Untuk itu, KKP berkomitmen dalam memperbaiki konektivitas antar pulau via pesawat terbang, kapal, galangan kapal, industri pengolahan perikanan dan mesin es di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×