kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pemerintah diminta menata ulang pengelolaan aspal alam buton


Selasa, 23 Februari 2021 / 22:16 WIB
Pemerintah diminta menata ulang pengelolaan aspal alam buton
ILUSTRASI. Sejumlah pekerja melakukan pengaspalan jalan Jembatan Kolonel Sunandar di jalan jalur Pantura Kudus-Demak, Jawa Tengah, Selasa (14/5/2019).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah diminta untuk menata ulang kembali pengelolaan aspal alam buton di dalam negeri. Penataan ulang itu dimaksudkan untuk mengoptimalkan produksi aspal alam buton yang masih rendah.

Untuk mengupayakan itu, pemerintah bisa memberikan pengelolaan Izin Usaha Pertambangan (IUP) kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), supaya produksi aspal alam buton menjadi lebih optimal.

Direktur Kajian Strategi Sumber Daya Alam (Cirrus), Budi Santoso menyampaikan, untuk memenuhi kebutuhan aspal dalam negeri dan mengurangi impor aspal minyak, aspal alam buton harus dikelola dengan skala produksi yang besar.

“Caranya, pemerintah harus menata ulang pengelolaan IUP aspal alam buton dengan tidak lagi memberikan IUP-IUP dengan skala produksi yang kecil,” terangnya, Selasa (23/2).

Baca Juga: Benahi tata kelola, pemerintah akan 'bina' pemilik IUP aspal alam yang tidak aktif

Maka dari itu, Budi menyarankan, supaya pemerintah menggabungkan IUP-IUP yang produksinya kecil dan memberikan pengelolaannya kepada BUMN. Alasannya, BUMN akan lebih mudah mensinergikan antara end user (konstruksi) dengan sistem angkutan (laut dan kereta) dan pelabuhan muat.

Atas sinergi itu harga aspal alam buton yang masih mahal akan lebih ekonomis, karena seluruh sistem sudah tersedia dan memadai.

“Jika memang ada IUP yang habis, dikembalikan saja ke negara kemudian diberikan ke BUMN untuk menjadi IUP yang lebih besar. Karena masih banyak IUP yang tidak dijalankan. Kalaupun dilelang (IUP kecil) tidak ada yang berminat,” ungkap dia.

Baca Juga: Áspal alam jadi priroitas pembangunan, pemerintah dorong BUMN ikut kelola IUP aspal

Seperti yang diketahui, mengacu data Kementerian ESDM hasil koordinasi dengan Dinas Pertambangan (Distamben) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), terdapat sebanyak 54 juta ton potensi cadangan aspal alam buton. Dan, terdapat sebanyak 833 juta ton sumber daya aspal alam buton di Indonesia. Saat ini, dari 42 IUP aspal alam buton, hanya enam IUP saja yang produksinya masih aktif.

“Aspal alam buton memiliki keunggulan dibanding dengan aspal cair kilang. Dalam artian, aspal alam memiliki titik leleh lebih tinggi dan ini sangat bagus untuk daerah panas seperti Indonesia,” pungkas dia.

Baca Juga: Indonesia berpeluang menjadi pengekspor aspal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×